Sedangkan buku film yang kurekomendasikan dan bisa dibaca cuma-cuma di e-PerpusDikbud yaitu Krisis dan Paradoks Film Indonesia karya Garin Nugroho dan Dyna Herlina yang diterbitkan Kompas. Â Buku ini membahas pembabakan dalam sejarah film Indonesia. Buku lainnya yaitu The Film Encyclopedia karya Ephraim Katz uang diterbitkan Harper Collins. Akan ada banyak ilmu dan wawasan tentang film dunia dan Indonesia dari kedua buku tersebut.
3. Baca buku buku-buku tentang skenario film dan hal-hal menarik lainnya tentang film
Selain membaca buku tentang film, sebaiknya juga perlu membaca buku-buku lainnya yang masih berhubungan dengan film. Buku tentang skenario film, contohnya. Ada banyak film yang juga dijual buku skenarionya sehingga kita juga bisa belajar membuat skenario film. Contohnya, Kartini: Skenario Film yang naskahnya dibuat oleh Hanung Bramantyo dan Bagus Bramanti.
Di perpustakaan digital seperti i-Pusnas juga banyak buku tentang skenario film. Ada juga buku  berjudul 3 yang diadaptasi dari skenario karya Anggi Umbara dkk. Buku ini diterbitkan Gramedia Pustaka Utama.
Buku seperti perkembangan poster film, komik semesta DC, Marvel, ataupun Bumilangit juga menarik dibaca dan bisa menjadi bahan untuk menulis tentang film. Ada kalanya pada musim diskon buku, buku-buku tersebut bisa didapatkan dengan harga murah meriah.
4. Teruslah berlatih menulis film
Praktik akan membuat kita menjadi terbiasa dan ahli dalam melakukannya. Mulailah menulis ulasan film. Jika sudah menonton film sebaiknya segeralah membuat ulasannya karena kesan kita terhadap film tersebut masih kuat. Pesan ini juga berlaku buat aku yang suka menunda-nunda membuatnya.
Teruslah berlatih. Sebaiknya buatlah ulasan film seminggu sekali baik melalui rubrik film di Kompasiana ataupun membuatnya di media sosial seperti Twitter dan Instagram.
5 Â Minta pendapat orang lain
Jangan malu dan ragu untuk menyebarkan ulasan film dan meminta pendapat orang lain. Dengan menerima saran dan kritik, kita bisa terus membenahi tulisan kita
Adakalanya kita menerima kritikan yang tajam dengan bahasa yang kasar. Ini pentingnya memilih wadah kita menulis dan forum untuk membagikannya. Jangan sampai kita malah patah semangat ketika  banyak menerima kritikan dengan bahasa yang kasar. Aku pernah beberapa kali mengalaminya, dan pengalaman itu tidak enak.
6. Ikut komunitas film
Jangan malu dan ragu juga untuk bergabung dengan berbagai komunitas film. Selain tahu banyak informasi tentang film terbaru dan info diskon tiket bioskop, kita juga bisa ikut berdiskusi tentang film yang sudah kita tonton.Â