Aku juga suka membaca karya-karya yang masuk short list dan finalis kategori Kritikus Film di Festival Film Indonesia. Sudah dua tahun kegiatan ini diadakan.
Dari hasil membaca karya orang lain tersebut, kita bisa belajar banyak hal, dari cara mengulas film yang menarik, bagian-bagian yang kiranya perlu untuk diulas, dan tentunya juga menambah wawasan tentang perfilman.
2. Banyak membaca buku seputar film
Tak cukup belajar menulis film dari artikel review film, kita juga perlu mengasah dan menambah kemampuan dari buku-buku perfilman. Ada banyak buku menarik tentang perfilman, yang bisa dibeli ataupun dibaca secara cuma-cuma.
Buku Memahami Film karya Himawan Pratista adalah buku yang komplet untuk belajar tentang ABCD film. Dalam buku tersebut, aku banyak mendapat wawasan dari unsur pembentuk film, jenis film, ragam genre, film franchise, homage, hingga sejarah film dunia.
Ada dua hal yang banyak dibahas dalam buku ini, yakni unsur pembentuk film yang terdiri dari unsur naratif dan sinematik. Dua hal inilah yang penting dipahami oleh pengulas film, karena ia harus mengulas dari sisi naratif dan juga sinematik.
Unsur naratif berkaitan dengan cerita dan plot, struktur bercerita dan lain-lain. Ada kalanya sebuah film menggunakan narator seperti dalam film Moonrise Kingdom. Ada juga yang melanggar tembok keempat, sehingga tokoh dalam film seperti berbicara langsung kepada penonton.
Sedangkan unsur sinematik berkaitan dengan keempat hal, mise-en-scene, sinematografi, editing, dan suara. Keempat hal ini punya poin-poin yang banyak. Aku sendiri belum tuntas membaca dan memahaminya hehehe.
Buku Memahami Film menjadi buku teks mahasiswa yang menekuni film. Bukunya berbayar atau juga bisa dicari di perpustakaan. Bagi yang ingin membaca secara gratis dan daring, juga tak perlu kuatir. Ada banyak buku menarik yang bisa dibaca cuma-cuma di i-Pusnas, i-Jakarta, dan e-PerpusDikbud.
Di i-Pusnas dan i-Jakarta ada banyak kumpulan artikel film yang dibukukan oleh Pusat Data dan Analisa Tempo. Buku-buku tersebut di antaranya Gairah Film Kita, Geliat Film Indonesia, Film Remaja Pahlawan Remaja, Dunia Film Animasi, dan lain-lain.