Lagu-lagu tersebut berturut-turut All Out Life, Sulfur, Before I Forget, The Dying Song (Time to Sing) Dead Memories, Unsainted, dan The Heretic Anthem. Setiap jeda satu lagu dan lainnya ada kalanya Corey Taylor menyapa penonton.
Ia berujar senang akhirnya berjumpa dengan penonton di Indonesia setelah begitu lama tertunda. Jumlah penonton di Indonesia salah satu yang terbesar yang pernah dijumpainya selama tur.
Berkali-kali Corey mengajak penonton ikut bernyanyi dan menikmati penampilan mereka. Yang disambut hangat oleh penonton dengan ikut bernyanyi dan headbang saat mereka membawakan Psychosocial dari album keempat, Al Hope is Gone, yang dirilis tahun 2008.
Psychosocial!
Psychosocial!
Psychosocial!
Akhirnya nomor favoritku, Duality, dibawakan. Penonton kembali menggila. Sementara aksi personel Slipknot juga menarik dilihat. Personel lainnya seperti Shawn Crahan, Sid Wilson, dan Michael Pfaff juga atraktif.
Michael Pfaff yang kini menggunakan topeng berwarna putih paling atraktif. Ia menari-nari di posnya sambil memainkan perkusi. Di satu momen ia berdiri diam seperti properti sambil membawa alat perkusinya, baru kemudian ia memainkan alat musiknya.Â
Ia juga bermain lampu dan berpura-pura jatuh. Di momen lainnya ia berpura-pura jadi konduktor, memimpin penonton bernyanyi.
Setelah Duality, Slipknot membawakan Custer dan nomor hitsnya, Spit It Out. Uniknya saat membawakan Spit It Out yang diikuti koor penonton, Corey kemudian meminta penonton untuk duduk yang diikuti sebagian besar penonton. Kemudian ia memberikan aba-aba agar penonton kembali berjingkrak atau moshing.
Setelah itu panggung menjadi sepi. Penonton berteriak-teriak, "We want more. .. we want more... ". Yang ditanggapi dengan (515), People=Shit, dan Surfacing.
Hampir tepat pukul 00:00 Slipknot menyudahi aksi panggungnya. Beberapa personel seperti Alessandro Venturella melemparkan pitch-nya. Demikian juga dengan Tortilla Man alias Michael Pfaff dan Jay Weinberg membagikan stiknya. Sedangkan Sid membagikan beberapa merchandise ke penonton.