Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

The Elephant Whisperers, Dokumenter Gajah yang Terlantar dan Perawatnya

1 Februari 2023   21:22 Diperbarui: 1 Februari 2023   21:27 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bomman dan Bellie bekerja sama merawat gajah (sumber gambar: Netflix dalam IMDb) 

I have learned over the many years of working with elephants. That they are very inteligent and emotional beings." - Bomman

Bomman dan Bellie adalah dua perawat gajah. Mereka merawat bayi gajah yatim piatu bernama Raghu, yang ibunya meninggal karena tersetrum. Dengan sabar keduanya merawat Raghu yang lemah hingga menjadi gajah yang sehat. Cerita tentang gajah dan perawat gajah ini tersaji dalam film dokumenter berjudul The Elephant Whisperers. 

Dalam film dokumenter besutan Kartiki Gonsalves ini penonton diajak berkenalan dengan sepasang perawat gajah, Bomman dan Bellie. Keduanya hidup di perkampungan kecil yang masuk dalam wilayah Theppakadu Elephant Camp, bagian dari kompleks Mudumalai National Park, Tamil Nadu, India Selatan. Camp gajah  ini tertua di Asia. Usianya sudah lebih dari 140 tahun.

Bomman berasal dari generasi perawat gajah. Kakek dan ayahnya juga sama-sama perawat gajah dan tinggal di tepian hutan. Oleh karenanya hutan adalah rumahnya dan ia merasa sulit membayangkan hidupnya tanpa gajah.

Kehadiran bayi Raghu baginya adalah anugerah dan tantangan. Ia menyayanginya seperti anaknya sendiri. Ia membersihkan kandangnya, memberinya makan, memandikannya di sungai, dan mengajaknya bermain. Ia tahu Raghu juga membalas rasa cintanya.

Bomman dan Bellie bekerja sama merawat gajah (sumber gambar: Netflix dalam IMDb) 
Bomman dan Bellie bekerja sama merawat gajah (sumber gambar: Netflix dalam IMDb) 

Bersama Bellie ia bahu membahu merawat gajah. Apalagi kemudian juga ada bayi gajah lainnya bernama Ammu. Namun kemudian mendung menggelayuti wajah mereka ketika Raghu yang telah berumur tiga tahun dipindahkan ke tangan perawat gajah lainnya.

Sebuah Dokumenter yang Indah dan Emosional
Bagi mereka yang mencintai film dokumenter tentang alam dan satwa, maka film ini akan membuat penonton akan lebih kenal dengan sosok gajah. Gajah rupanya mudah menunjukkan rasa cintanya kepada manusia. Mereka juga bisa nakal dan manja.

Gajah sudah jadi bagian keluarga (sumber gambar: Netflix dalam Cinemaholic) 
Gajah sudah jadi bagian keluarga (sumber gambar: Netflix dalam Cinemaholic) 

Dalam film dokumenter ini, Bomman dan Bellie sudah menganggap kedua gajah yang dirawatnya seperti anggota keluarga sendiri. Mereka memberinya lonceng di tubuhnya sehingga jika gajah tersebut tersesat, mereka dapat menemukannya. Gajah tersebut juga dilibatkan dalam upacara untuk memuja Ganesha dan upacara pernikahan mereka.

Selama 40 menit, penonton diajak melihat bagaimana eratnya hubungan perawat gajah dengan gajah mereka. Emosi gajah saat gembira, manja, dan marah juga terpancar di sini.

Oleh karena camp gajah ini masuk dalam hutan, maka juga disorot hewan-hewan lainnya seperti monyet berbulu putih berwajah putih, tupai,  bunglon, merak, kerbau, harimau, dan aneka burung.

Dokumenter ini kaya akan gambar-gambar panorama alam yang menawan, pepohonan, sungai, dan bukit-bukit yang terjal. Hutan nampak begitu indah saat matahari terang dan terkesan misterius saat mulai gelap.

Gajah perlu dilestarikan, mereka bukan hama (sumber gambar: Netflix) 
Gajah perlu dilestarikan, mereka bukan hama (sumber gambar: Netflix) 

Dokumenter produksi Sikhya Entertainment ini masuk dalam nominasi 95th Oscars Awards untuk kategori film dokumenter pendek. Film sepanjang 40 menit yang tayang di Netflix ini akan berhadapan dengan empat dokumenter pendek lainnya, Haulout, How Do You Measure a Year?, The Martha Mitchell Effect, dan Stranger at the Gate.

Film ini sarat pesan untuk mencintai gajah dan menjaga alam. Tak sedikit bayi gajah yang terpisah dari rombongannya saat mencari makan atau terluka karena habitatnya rusak gara-gara kebakaran. Akan lebih baik jika ada yang merawat mereka hingga mereka bisa kembali ke alam. 

Sebuah dokumenter yang hangat dan menyentuh perasaan. Siapkanlah tisu karena ada bagian yang mengharukan.

"I cannot imagine life without elephant."- Bomman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun