Selama 40 menit, penonton diajak melihat bagaimana eratnya hubungan perawat gajah dengan gajah mereka. Emosi gajah saat gembira, manja, dan marah juga terpancar di sini.
Oleh karena camp gajah ini masuk dalam hutan, maka juga disorot hewan-hewan lainnya seperti monyet berbulu putih berwajah putih, tupai, Â bunglon, merak, kerbau, harimau, dan aneka burung.
Dokumenter ini kaya akan gambar-gambar panorama alam yang menawan, pepohonan, sungai, dan bukit-bukit yang terjal. Hutan nampak begitu indah saat matahari terang dan terkesan misterius saat mulai gelap.
Dokumenter produksi Sikhya Entertainment ini masuk dalam nominasi 95th Oscars Awards untuk kategori film dokumenter pendek. Film sepanjang 40 menit yang tayang di Netflix ini akan berhadapan dengan empat dokumenter pendek lainnya, Haulout, How Do You Measure a Year?, The Martha Mitchell Effect, dan Stranger at the Gate.
Film ini sarat pesan untuk mencintai gajah dan menjaga alam. Tak sedikit bayi gajah yang terpisah dari rombongannya saat mencari makan atau terluka karena habitatnya rusak gara-gara kebakaran. Akan lebih baik jika ada yang merawat mereka hingga mereka bisa kembali ke alam.Â
Sebuah dokumenter yang hangat dan menyentuh perasaan. Siapkanlah tisu karena ada bagian yang mengharukan.
"I cannot imagine life without elephant."- Bomman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H