Ada banyak momen menarik ketika berkumpul bersama Kompasianer. Salah satunya ketika kami melakukan perjalanan ke Yogya beramai-ramai dengan sewa bus demi acara Indonesia Community Day. Perjalanannya itu yang seru dan berkesan. Apalagi kami juga menginap beramai-ramai.
Jika kuceritakan satu demi satu momen bersama Kompasianer, maka cerita manis ini akan bakalan sangat panjang. Jika tak ikut acara Click mungkin aku tak bisa menjelajah kapal Pelni hinga ke ruang nahkoda. Jika tak ikut acara Dishub bersama Kompasiana, maka aku tak bisa melihat simulasi pesawat ketika landing dan lain-lainnya.
Mewujudkan Mimpi Bersama KOMiK
Ketika Pak Agung Handoyo mengajakku bergabung menjadi admin KOMiK, aku tak menyangka jika kemudian hari bisa bertemu dan mengobrol dengan tokoh penting di dunia perfilman, mencobai fasilitas berbagai jenis studio bioskop, hingga mengelola komunitas dan ikut menentukan 'masa depannya'. Ketika Pak Agung sudah mulai mengurangi kegiatannya di KOMik sejak tahun 2018, aku tahu sudah tiba waktuku untuk mulai banyak berkontribusi.
Andaikata aku tak bertemu dan berkenalan dengan Kompasianer seperti Babeh Helmi, Pak Thamrin Dahlan, Pak Thamrin Sonata, Pak Ang Tek Khun, Linda Erlin, Noval Kurniadi, Achmad Humaidy, dan lain-lainnya, maka mungkin aku akan kesulitan mewujudkan visiku bersama KOMiK. Aku tahu komunitas film KOMiK punya ruh yang berbeda dengan komunitas film lainnya yang kuikuti. KOMiK lahir dari Kompasianer yang hobi nulis, maka kekuatan para Komiker ya dari segi tulisan.
Oleh karena itu aku bermimpi melahirkan banyak buku tentang perfilman, khususnya film Indonesia. Masih sedikit buku tentang film, sehingga KOMiK bisa mengisi ceruk tersebut.
Mimpiku terwujud berkat Pak Thamrin Dahlan yang terus mendorongku untuk rajin menulis dan menyusun buku. Pak Khun dan Pak Sutiono membantuku memeriksa naskah. Tim admin Kompasiana membantuku membuat cover. Seiring dengan waktu KOMiK juga menggandeng Ladiesiana dan mencoba penerbit yang punya akses untuk menjual buku di marketplace.
Satu mimpi, membuat satu, dua, tiga, hingga empat buku telah terlaksana. Empat buku dan puluhan edisi majalah daring adalah dokumentasi dan bagian manajemen pengetahuan tentang perfilman, khususnya film nasional.
Mimpi lainnya adalah menjalin kolaborasi dengan berbagai komunitas dan institusi. Berkat bantuan teman-teman admin KOMiK dan Komiker, akhirnya KOMiK  menjadi media partner dan community partner sejumlah acara. KOMiK juga berkenalan dengan Museum Penerangan, LSF, Usmar Ismail Society, Ibu Ibukota, dan masih banyak lagi. Ini menyenangkan.
Mimpi berikutnya yang juga jadi kenyataan adalah membuat film dan mendapat apresiasi. Film perdana KOMiK berupa film pendek berjudul Jagaditta telah selesai diproduksi. Ini adalah proyek eksperimen dengan bujet terbatas. Kami sangat senang ketika membaca kabar Jagaditta menjadi salah satu official selection Bogor Independent Film Festival 2022 dan meraih nominasi aktor terbaik untuk Uwan Urwan. Adanya kabar ini melecut kami untuk memperbaiki diri, siapa tahu tahun depan KOMiK bisa kembali memproduksi film pendek yang jauh lebih baik.