Kehadiran Teth-Adam dirasa membahayakan dunia. Oleh karenanya Amanda Waller meminta Justice Society yang dipimpin Hawkman (Aldis Hodge) untuk menangkapnya. Ketiga anggota Justice Society lainnya, Doctor Fate (Pierce Brosnan), Cyclone (Quintessa Swindell), dan Atom Smasher (Noah Centineo) kemudian ikut serta.
Cerita yang Biasa dengan Koreograf Pertarungan yang Memikat
Dari segi alur cerita sebenarnya ceritanya biasa-biasa saja dan menggunakan pakem yang standar digunakan. Diawali dari pengenalan latar dan tokoh Teth-Adam, kemudian konflik dan solusinya. Adanya kejutan menjelang akhir cerita juga kurang membantu.
Dalam film ini sutradara Jaume Collet-Serra (Orphan, The Commuter, Jungle Cruise) berupaya memberikan porsi yang cukup untuk pengenalan karakter Teth-Adam. Ia memberikan pondasi yang cukup untuk pengembangan karakter Teth-Adam. Namun sayangnya tidak untuk karakter lainnya.
Porsi pengenalan karakter tiap-tiap anggota Justice Society terasa kurang, dijelaskan sambil lalu di dialog, terutama, Cyclone dan Atom Smasher yang hanya seperti 'anggota sorak-sorai', pelengkap dan penghibur dalam tim.
Demikian juga karakter musuh utamanya. Tidak banyak dieksplorasi siapakah sebenarnya Sabbac, kekuatannya dan motivasinya.
Dua karakter dalam cerita, Adrianna dan anaknya malah terasa mengganggu dan kurang bisa menuai simpatik. Namun berkat mereka, cerita jadi bergerak.
Namun kekurangan tersebut tertutupi berkat poin plus film Black Adam.
Melihat nama Dwayne Johnson sebagai Black Adam, aku tak berani berekspektasi lebih. Apalagi belakangan ini film-film superhero terasa buruk.
Alhasil aku menonton tanpa ekspektasi. Dan, ternyata filmnya jauh di atas ekspektasiku. Dwayne juga cukup pas memerankan Black Adam/Teth-Adam.