Melihat desain papan raksasa nama Bromo yang kekinian rasanya kontras karena tidak selaras dengan nuansa wisata alam Bromo. Begitu juga dengan ide jembatan kaca dan ide ajaib lainnya yang rasanya kurang sesuai dengan kondisi alam Bromo. Akan lebih baik jika pengembangan wisata Bromo disesuaikan dengan kondisi alamnya, dan tentunya mengajak warga Tengger agar perekonomian mereka lebih berdaya.
Bromo bukan Bali baru. Bromo adalah Bromo. Bromo adalah gunung yang indah namun juga tempat suci. Saat ini Bromo sudah bagus, hanya mungkin fasilitasnya seperti toilet saja yang perlu ditambah. Sebaiknya jangan ubah Bromo seperti wisata kekinian yang jadi lahan foto-foto belaka.
Bromo itu indah dari dulunya. Keindahan Bromo akan lestari bila dijaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H