Yoga di TWA Gunung Tunak
Pada hari keempat kami menikmati suasana senja di Pantai Teluk Ujung di kawasan Tempat Wisata Alam Gunung Tunak yang tak jauh dari kawasan Kuta Mandalika.Â
Sebelum melakukan aktivitas melepasliarkan tukik, anak penyu, yang berumur 1,5 bulan, kami juga menunggu matahari terbenam. Meskipun saat itu hujan deras, teman-teman nampak antusias berfoto. Untungnya kami semua sudah dibekali jas hujan.
Nah, menuju teluk tersebut, dari konservasi rusa kami menggunakan mobil berbak terbuka. Jalan yang masih belum mulus dan becek membuat kami merasai sensasi seperti off road.
Kami tertawa-tawa sepanjang perjalanan. Topi Pak Gapey sempat nyangkut di ranting pohon dan kaus belakang Andri sedikit robek karena tersenggol ranting pepohonan. Meski demikian kami semua tak henti tertawa.
Di teluk ini sebenarnya bisa untuk bermain air atau lari-lari kecil di tepian pantai. Tapi karena hujan lumayan deras, kami menunggu pelepasliaran tukik sambil mengobrol, berfoto, dan menunggu matahari terbenam.
Esok paginya, hari ini alias Sabtu (4/12) teman-teman asyik berenang lalu beryoga di sekitaran kolam renang dengan panorama lautan. Ada instruktur yoga yang sabar melatih selama satu jam.
Cerita keseruan di TWA Gunung Tunak mudah-mudahan bisa kuceritakan nanti.
Bersepeda dan Lomba Lari The Mandalika Ultra T100
Bertolak dari Hotel Tunak Cottage, aku berangkat untuk menjelajah pantai-pantai Mandalika dari Pantai Seger, Pantai Mawun, dan Pantai Selong Blanak, Pantai Seger, Pantai Mawun, dan Pantai Selong Blanak. Pantai Tanjung Aan kulewati karena dulu sudah pernah kusinggahi.
Nah saat melewati bypass dengan panorama pantai di belakang dan lembah di depan kulihat ada beberapa pesepeda. Mereka dengan tangkas mengayuh sepeda dengan medan yang lumayan menguras tenaga, namun terbayar oleh panorama menawan.