Dalan episode pertama, Suda nampak kecewa tak bisa menikmati panorama Gunung Fuji. Ia kemudian menghibur diri mencari rumah makan udon yang terkenal.
Alih-alih menemukan resto udon terkenal, ia malah menemukan kedai mungil dengan pengunjung segelintir. Namun ketika mencicipi udon kedai tersebut, ia tak berhenti memuji masakannya. Udon buatannya memiliki komposisi yang pas dan pastinya sedap. Kuahnya berwarna kecokelatan, dengan kol segar dan daging kuda.
Rupanya pemiliknya tak memiliki penerus. Ia juga sadar kedainya sepi dan pesaingnya juga banyak. Ia tak yakin kedainya bisa lama bertahan.
Nah langka karena tanpa penerus yang akan melanjutkan tempat makan tersebut, dan tempat makan yang sudah dikelola bertahun-tahun itulah definisi kuliner langka ala Suda. Dan yang pasti masakannya harus enak.
Petualangan Suda membawanya ke sebuah restoran China yang dikelola pria tua sendirian. Ia pura-pura menangis ketika ada beberapa pengunjung yang memesan beragam masakan. Ia membujuk mereka hanya memesan ramen, sehingga membuat ketiga pengunjungnya pergi.
Rupanya ada alasan tersendiri ia melakukannya. Ia sudah tak mampu memasak beragam masakan. Ia sudah tak punya siapa-siapa. Hanya ramen kecap asin yang bisa disiapkannya. Sejak pagi ia sudah membuat mie ramennya sendiri dan menyiapkan kaldunya. Bila ia meninggal maka nasib restorannya juga bakal sama.
Kondisi serupa juga ditemui Suda di tempat makan yang menjual seafood. Masakan nasi boga baharinya begitu lezat, porsinya besar, dan juga terjangkau. Ada tiga jenis sashimi, tempura, ikan rebus  dan sayuran asin. Juga semangkok miso.
Namun, Suda penasaran mengapa si pemiliknya, seorang perempuan lansia, menangis. Rupanya ia terjebak utang dan suaminya sudah meninggal. Ia tak bisa melakukan apa-apa selain tetap memasak dan melanjutkan kedainya.
Ya ada banyak hal menarik yang ditemui Suda dari tempat makan langka. Ada sepasang suami istri yang begitu ceria dan bersemangat menyiapkan masakan dari hasil kebunnya. Hampir semuanya fresh dari kebunnya sendiri.
Ketika keduanya menceritakan betapa sulitnya menyesuaikan tiap masakan dengan hasil panen dan sebagainya, Suda merasa terharu dengan pasangan suami istri yang sudah lansia tersebut tetap bersemangat mengelolanya.