Adalah Tamio Suda, seorang karyawan yang bekerja di tempat dengan tingkat stres tinggi yang memiliki kebiasaan unik setiap Jumat malam. Ia pergi berbagai tempat di Jepang dengan bermalam di mobilnya. Sabtu siangnya ia memulai petualangannya sebenarnya, menemukan tempat makanan yang menyajikan sajian nikmat dan langka. Kisah jelajah kuliner unik ini bisa dinikmati di serial berjudul "The Road to Red Restaurants List", yang baru tayang di Netflix beberapa hari lalu.
Suda menikmati 'ritual' Jumat malamnya ini sendirian. Istri dan putrinya asyik dengan 'ritual' mereka sendiri pada Jumat malam, mengikuti rangkaian tur idola mereka, Tear Drops. Mereka baru bertemu kembali pada Sabtu malam dengan kelegaan masing-masing.
Ada tiga aturan yang ditetapkan Suda selama bertualang. Yang pertama, ia melakukannya pada Jumat malam seusai bekerja ketika istri dan putrinya juga bepergian.
Kedua, ia melakukannya sendirian tanpa melibatkan orang lain. Dan ketiga, ia menggunakan uang saku bulanannya untuk perjalanannya, sehingga ia mau tak mau harus berhemat. Untuk itu ia memilih tidur di dalam mobilnya sendiri.
Ia mencicil peralatan berkemah di dalam mobil. Ia membeli kasur udara dan memasang penutup jendela. Ia awalnya sudah merasa nyaman dan cukup dengan vannya, hingga ia menemukan camper van sesungguhnya yang parkir di dekatnya. Ia merasa takjub.
Awalnya ia waspada dengan Kaburagi pemilik mobil camp (camper van) tersebut. Ia menolak ketika diajak melihat dalaman mobilnya. Tapi ketika tiga kali bertemu, Kaburagi menganggapnya sebagai takdir.
Suda pun kemudian makin takjub melihat interior mobil Tsutomu Kaburagi. Ada meja bar, kulkas, dan dapur mini. Melihat harga mobil tersebut, ia pun merasa harus puas dengan mobil vannya.
Ada 12 episode dalam serial petualangan kuliner ini. Kisahnya lebih banyak menyajikan dari sisi petualangan Suda, namun ada dua lainnya yang menceritakan dari sisi Kaburagi.
Si Kaburagi rupanya tertular dengan gagasan Suda mencobai makanan langka. Tak lama ia pun mengikuti jejaknya, mencari-cari makanan langka.
Apa itu makanan langka versi Suda?