Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Road to Red Restaurant List", Petualangan Menemukan Tempat Makan Langka

10 September 2021   13:32 Diperbarui: 10 September 2021   18:06 8618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ia akhirnya mau menginap di camper van Kaburagi dan terkejut melihat interiornya | sumber gambar: Amazon.co.jp

Dalan episode pertama, Suda nampak kecewa tak bisa menikmati panorama Gunung Fuji. Ia kemudian menghibur diri mencari rumah makan udon yang terkenal.

Alih-alih menemukan resto udon terkenal, ia malah menemukan kedai mungil dengan pengunjung segelintir. Namun ketika mencicipi udon kedai tersebut, ia tak berhenti memuji masakannya. Udon buatannya memiliki komposisi yang pas dan pastinya sedap. Kuahnya berwarna kecokelatan, dengan kol segar dan daging kuda.

Rupanya pemiliknya tak memiliki penerus. Ia juga sadar kedainya sepi dan pesaingnya juga banyak. Ia tak yakin kedainya bisa lama bertahan.

Nah langka karena tanpa penerus yang akan melanjutkan tempat makan tersebut, dan tempat makan yang sudah dikelola bertahun-tahun itulah definisi kuliner langka ala Suda. Dan yang pasti masakannya harus enak.

Petualangan Suda membawanya ke sebuah restoran China yang dikelola pria tua sendirian. Ia pura-pura menangis ketika ada beberapa pengunjung yang memesan beragam masakan. Ia membujuk mereka hanya memesan ramen, sehingga membuat ketiga pengunjungnya pergi.

Rupanya ada alasan tersendiri ia melakukannya. Ia sudah tak mampu memasak beragam masakan. Ia sudah tak punya siapa-siapa. Hanya ramen kecap asin yang bisa disiapkannya. Sejak pagi ia sudah membuat mie ramennya sendiri dan menyiapkan kaldunya. Bila ia meninggal maka nasib restorannya juga bakal sama.

Suatu ketika ia ditantang menyantap makanan dalam porsi besar | sumber gambar: amazon.co.jp
Suatu ketika ia ditantang menyantap makanan dalam porsi besar | sumber gambar: amazon.co.jp

Kondisi serupa juga ditemui Suda di tempat makan yang menjual seafood. Masakan nasi boga baharinya begitu lezat, porsinya besar, dan juga terjangkau. Ada tiga jenis sashimi, tempura, ikan rebus  dan sayuran asin. Juga semangkok miso.

Namun, Suda penasaran mengapa si pemiliknya, seorang perempuan lansia, menangis. Rupanya ia terjebak utang dan suaminya sudah meninggal. Ia tak bisa melakukan apa-apa selain tetap memasak dan melanjutkan kedainya.

Ya ada banyak hal menarik yang ditemui Suda dari tempat makan langka. Ada sepasang suami istri yang begitu ceria dan bersemangat menyiapkan masakan dari hasil kebunnya. Hampir semuanya fresh dari kebunnya sendiri.

Ketika keduanya menceritakan betapa sulitnya menyesuaikan tiap masakan dengan hasil panen dan sebagainya, Suda merasa terharu dengan pasangan suami istri yang sudah lansia tersebut tetap bersemangat mengelolanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun