Itiak lado mudo adalah bebek yang terjerembak di lautan bumbu yang didominasi cabe ijo, sehingga berlumuran bumbu yang kemudian dibiarkan meresap di dalamnya. Ada kunyit, duo bawang, jahe, lengkuas, dan dedaunan aroma, serta rempah-rempah lainnya.
Sekitar jam 15.00-an baru kami menyantapnya. Nasinya porsinya besar dan sayangnya pera sehingga agak kurang nyaman ketika disantap. Ini kali pertama aku menyantap itiak lado mudo dan aku menyukainya. Bumbunya meresap dan daging bebeknya empuk.
Citarasanya lengkap dari bumbu rempah-rempah yang kaya rupa, ada gurih dan pedas, aroma asap, dengan ada tekstur kenyal dari kulit si bebek. Nikmat.
Dendeng batokoknya juga sedap. Daging sapinya empuk dan bumbunya manis pedas. Sedangkan untuk ayam panggangnya, aroma asapnya terasa.
Meski ada sedikit kekurangan di nasinya, aku merasa puas dengan kualitas rasa masakannya. Lain kali jajan ke sini lagi dan coba menu lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H