Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"#Alive", Satu Lagi Teror Zombie dari Korsel

27 September 2020   08:37 Diperbarui: 27 September 2020   08:41 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Poin plusnya, karena menunjukkan seseorang yang bertahan hidup dengan persediaan makanan dan peralatan elektroniknya, maka film ini juga terasa dekat dan lebih nyata. Rupanya sinyal, air dan jaringan telepon, juga memegang peranan penting dalam bertahan hidup. Pengetahuan seperti membuat radio sendiri juga dirasa penting.

Apalagi pada saat ini terjadi pandemi global dan beberapa negara melakukan pembatasan sosial di mana sebagian warganya was-was ke luar rumah dan mencoba bertahan hidup di rumah. Mereka pun saling menguatkan di media sosial.

Kejenuhan si pelaku utama dalam film ini sama halnya dengan yang kita rasakan saat pandemi dan memaksakan diri untuk tetap di rumah.

Yoo Ah-in piawai menampilkan  mimik dan sikap yang memerlihatkan rasa jenuh dan takut. Ia dominan berakting sendirian. Hal yang menguji kemampuan aktingnya.

Ada apa dengan cerita zombie?
Ada apa dengan tema zombie? "Alive" menambah deretan film zombie Korea yang sebelumnya diisi oleh "Train to Busan" dan film serial "Kingdom".

Karena penasaran aku pun ingin tahu lebih banyak tentang genre ini. "#Alive" dibuat berdasarkan film "Alone" yang dibesut Matt Taylor. Sosok zombie dalam film ini lebih mirip manusia. Ia nampak cerdik bisa mendeteksi manusia lewat suara dan indera penglihatan mereka.

Zombienya tetap aktif saat ada matahari (sumber:IMDb)
Zombienya tetap aktif saat ada matahari (sumber:IMDb)

Ia tak dorman saat siang hari dan juga menyantap manusia. Jadi ada manusia yang bisa jadi zombie tapi juga ada manusia yang jadi sasaran untuk disantap mereka.

Genre zombie di Korsel rupanya tak hanya ditemui dalam ketiga film tersebut. Ada begitu banyak, tapi yang sukses juga minim. Setelah melalui berbagai formula rupanya zombie yang disukai penonton Korsel adalah zombie yang khas Korsel tersebut, dengan cerita yang terasa dekat dengan mereka. "Train to Busan" menjadi awalan film zombie yang berhasil.

Zombie dalam film Korsel lebih dimaknakan sebagai penyakit misterius dan wabah. Hal ini jadi terasa dekat karena lokasi Korsel yang tak jauh dari China dan terancam oleh kasus MERS hingga Covid.

Skor: 7/10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun