Poin plusnya, karena menunjukkan seseorang yang bertahan hidup dengan persediaan makanan dan peralatan elektroniknya, maka film ini juga terasa dekat dan lebih nyata. Rupanya sinyal, air dan jaringan telepon, juga memegang peranan penting dalam bertahan hidup. Pengetahuan seperti membuat radio sendiri juga dirasa penting.
Apalagi pada saat ini terjadi pandemi global dan beberapa negara melakukan pembatasan sosial di mana sebagian warganya was-was ke luar rumah dan mencoba bertahan hidup di rumah. Mereka pun saling menguatkan di media sosial.
Kejenuhan si pelaku utama dalam film ini sama halnya dengan yang kita rasakan saat pandemi dan memaksakan diri untuk tetap di rumah.
Yoo Ah-in piawai menampilkan  mimik dan sikap yang memerlihatkan rasa jenuh dan takut. Ia dominan berakting sendirian. Hal yang menguji kemampuan aktingnya.
Ada apa dengan cerita zombie?
Ada apa dengan tema zombie? "Alive" menambah deretan film zombie Korea yang sebelumnya diisi oleh "Train to Busan" dan film serial "Kingdom".
Karena penasaran aku pun ingin tahu lebih banyak tentang genre ini. "#Alive" dibuat berdasarkan film "Alone" yang dibesut Matt Taylor. Sosok zombie dalam film ini lebih mirip manusia. Ia nampak cerdik bisa mendeteksi manusia lewat suara dan indera penglihatan mereka.
Ia tak dorman saat siang hari dan juga menyantap manusia. Jadi ada manusia yang bisa jadi zombie tapi juga ada manusia yang jadi sasaran untuk disantap mereka.
Genre zombie di Korsel rupanya tak hanya ditemui dalam ketiga film tersebut. Ada begitu banyak, tapi yang sukses juga minim. Setelah melalui berbagai formula rupanya zombie yang disukai penonton Korsel adalah zombie yang khas Korsel tersebut, dengan cerita yang terasa dekat dengan mereka. "Train to Busan" menjadi awalan film zombie yang berhasil.
Zombie dalam film Korsel lebih dimaknakan sebagai penyakit misterius dan wabah. Hal ini jadi terasa dekat karena lokasi Korsel yang tak jauh dari China dan terancam oleh kasus MERS hingga Covid.
Skor: 7/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H