Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Kisah Jaya Layar Tancap dan Serba-Serbi Film Lawas dalam Indonesian Old Cinema Museum

30 September 2019   21:34 Diperbarui: 1 Oktober 2019   21:09 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Juga ada koleksi film Hollywood (dokpri)

Poster G30 S PKI dan Sembilan Wali (dokpri)
Poster G30 S PKI dan Sembilan Wali (dokpri)
Dari poster ini beberapa film belum pernah kudengar, seperti "Sembilan Wali" di mana dalam poster memuat nama Guruh Soekarno Putra dan K.H. Yusuf Hasyim.

Kemudian juga ada film "Wolter Monginsidi" yang dibintangi Roy Marten. Wah, rupanya ada banyak film lawas tentang pahlawan dan para tokoh penyebar agama Islam. Lainnya ada "Para Perintis Kemerdekaan", "Serangan Fajar", "Lebak Membara", dan "Pasukan Berani Mati".

Poster "Perwira Ksatria"kemudian menarik perhatianku. Aku ingat pernah mendengar film ini tapi belum pernah menyaksikannya. Film ini dibintangi Dede Yusuf dan Donny Damara. Posternya nampak keren dengan latar pesawat terbang, bak "Top Gun"-nya Indonesia.

Aku penasaran dengan Roro Mendut (dokpri)
Aku penasaran dengan Roro Mendut (dokpri)
Poster film-film lawas beken juga ada. "Misteri Gunung Merapi", "Roro Mendut", "Nyi Blorong", "Bernafas dalam Lumpur", "Sundel Bolong", "Ratu Laut Kidul", "Manusia Harimau", "Maju Kena Mundur Kena", dan "Koboi Sutra Ungu". Wah poster "Koboi Sutra Ungu" ini seperti film wild west. Desain posternya keren.

Era film panas kemudian ditandai dengan poster-poster dengan bintang panas seperti Sally Marcellina. Di antaranya "Kembalinya Janda Kembang", "Permata Biru", dan "Mandi Madu" dengan masing-masing dibintangi Sally Marcelina, Meriam Bellina, dan Elvy Sukaesih.

Film laga pada masa itu juga begitu banyak dengan bintang seperti Barry Prima, Ratno Timoer, Advent Bangun, dan George Rudy. Judul-judul seperti "Legenda Damarwulan Minakjinggo", "Jaya Prana","Si Buta dan Jaka Sembung", "Ken Arok Ken Dedes", "Babad Tanah Leluhur", "Melacak Tanah Harimau", dan "Pandji Tengkorak".

Si Buta dan Jaka Sembung wah kayaknya menarik (dokpri)
Si Buta dan Jaka Sembung wah kayaknya menarik (dokpri)
Setiap poster memiliki cerita tersendiri. Ada beberapa film yang ingin kutonton filmnya melihat dari poster dan pemerannya. Wah aku jadi ingin menyaksikan "Roro Mendut" yang dibintangi Meriam Bellina dan "Wolter Monginsidi" ala Roy Marten.

Film Lawas Ini Masih Bisa Dinikmati
Pak Hariadi kemudian meminta stafnya untuk memutar salah satu film yang merupakan gabungan dari cuplikan beberapa film. Trailer ala layar tancap.

Lampu kemudian dimatikan dan gorden pun ditutup. Ruangan menjadi gelap dan cahaya hanya dari layar. Aku tak bisa menebak judul film yang ditebak. Awalnya adalah film drama kemudian lainnya adalah film horor yang mencekam.

Yuk nonton (dokpri)
Yuk nonton (dokpri)
Aneka proyektor (dokpri)
Aneka proyektor (dokpri)
Beberapa bagian agak tersendat-sendat. Tapi untuk suaranya tetap konstan dan kualitasnya terjaga. Ketika aku bertanya, pengisi acara Arema TV ini menunjukkan gulungan film seluloid, yang membedakan bagian gambar dan suara. Ia kemudian juga menunjukkan bagaimana cara merawat, memotong, dan menyambungkan gulungan film dengan alat yang jadul.

Cerita Tentang Kejayaan Layar Tancap dan Bioskop-bioskop di Malang
Usiamu berapa? Aku kemudian menjawab. Ia kemudian bertanya tentang bioskop-bioskop di Malang yang kuingat dan telah hilang.

Aku pun menyebut nama Kelut, Irama, Presiden, Merdeka, dan Mutiara. Ia menanggapi bahwa bioskop-bioskop tersebut masih masuk generasi kesekian, masih banyak bioskop yang lebih lawas di Malang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun