Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Masalah Alam, Pangan, dan Kesehatan Jadi Tantangan, Itulah Perlunya Gabung DBA 3

10 Agustus 2019   19:43 Diperbarui: 10 Agustus 2019   19:57 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alumni DBA menjadi bagian Danone dan dilibatkan dalam berbagai acara seperti kegiatan mengurangi plastik(dokpri)

Aku terheran-heran melihat sungai yang mengelilingi Pasar Ah Poong, Sentul, itu mulai mengering. Memang saat ini masih memasuki musim kemarau, hanya aku tak mengira imbasnya seperti ini. Beberapa daerah lainnya juga melaporkan wilayahnya yang mengalami kekeringan. Sungai yang mengering bisa berdampak pada kebutuhan air bersih dan kebutuhan untuk mengairi persawahan. 

Alam, pangan, dan kesehatan memiliki keterkaitan dan akan selalu menjadi tantangan di tiap masa. Inilah tugasku dan tugas Kalian untuk menjaga kesehatan bumi dan kesehatan tubuh tiap individu agar tercapai one planet one health.

Kelestarian alam, pangan, dan kesehatan selalu menarik perhatianku. Apabila alam tidak seimbang misalnya disebabkan eksploitasi air tanah yang berlebihan ataupun karena pencemaran air dan tanah oleh limbah maka yang bakal rugi nantinya adalah manusia itu sendiri.

Bagaimana jika persediaan air bersih tercemar? Bagaimana jika terjadi gagal panen berkepanjangan? Bagaimana jika calon ibu kurang asupan nutrisi bergizi karena lingkungannya yang sulit mengakses kebutuhan tersebut? Ya, ada banyak hal yang bisa terjadi karena lingkungan yang buruk akan berpengaruh terhadap kualitas bahan pangan dan kesehatan.

Melihat sungai-sungai yang mulai mengering, aku merasa gundah, apakah sawah terairi dengan cukup? (dokpri)
Melihat sungai-sungai yang mulai mengering, aku merasa gundah, apakah sawah terairi dengan cukup? (dokpri)
Aku sendiri sebenarnya tidak punya latar belakang apapun yang terkait dengan lingkungan, pangan, dan kesehatan. Tapi keluargaku memiliki kaitan dengannya dan memberikanku wawasan serta menularkan minat tentang hal tersebut. Ayahku seorang petani tebu. Beliau suka bercerita tentang nasib petani dan cita-citanya memiliki lahan pertanian yang luas dan hijau. 

Sedangkan kakak nomor duaku aktif melakukan penelitian di bidang industri pertanian dan pengolahan pangan. Ia pernah melakukan eksperimen tentang pembuatan nasi buatan agar nantinya terjadi diversifikasi pangan dan masyarakat tak bergantung pada beras.

Dari merekalah timbul minat dan kecintaan akan pangan, alam dan juga tentang kesehatan. Lingkungan yang sehat, cukup mineral, air, dan cahaya matahari akan membuat tanaman tumbuh subur dan menjasi sumber nutrisi.  Makanan yang kaya nutrisi tentunya berkaitan erat dengan kesehatan seseorang. Ia akan tumbuh normal sejak bayi hingga dewasa, baik dari segi fisik, kemampuan otak, dan kesehatan mentalnya.

Padi yang tumbuh subur akan menghasilkan nutrisi yang kaya bagi manusia (dokpri)
Padi yang tumbuh subur akan menghasilkan nutrisi yang kaya bagi manusia (dokpri)
Pengetahuan akan tiga hal tersebut bertambah luas sejak aku merasakan menjadi satu di antara 20 peserta Danone Blogger Academy. Materinya sungguh bergizi. Kemasannya padat, materinya berlimpah, namun disuguhkan dengan cara yang menyenangkan dan berlangsung dua arah. Para peserta bebas bertanya agar benar-benar paham dengan apa yang disampaikan oleh narasumber.

Dari segi nutrisi, peserta diberikan materi tentang 1000 hari yang luar biasa dan penting bagi bayi. Kami juga mendapat wawasan betapa tidak mudahnya proses menjadi beras yang biasa kita konsumsi sehingga janganlah menyia-nyiakannya. Kami juga diberitahu fakta tentang kebutuhan air minum serta pentingnya menjaga lingkungan alam agar manusia dan makhluk hidup lainnya tak menjadi korban.

Ilmu ini semakin komplit ketika kami langsung diajak ke lapangan melihat langsung proses pembuatan tempe, cara mengolah dan menjaga air bersih, cara memberdayakan sampah plastik menjadk barang yang bernilai guna serta makanan-makanan sedap bergizi dari tanaman yang ditanam sendiri.

Jadah tempe yang sedap dan gurih (dokpri)
Jadah tempe yang sedap dan gurih (dokpri)
Danone Blogger Academy ini bagiku adalah sekolah komplet para blogger. Kami bukan hanya diberikan materi namun juga ditempa untuk menjadi blogger dan kompasianer paket komplet. Kami diajarkan cara menyampaikan materi secara bercerita (story telling), bagaimana mendapatkan data, bagaimana mengenali hoaks, cara memotret dan merekam video yang baik, dan masih banyak lagi yang lain. Tentunya dalam acara ini kami juga mendapatkan teman-teman baru.

Kalian, kompasianer dan blogger menurutku sangat perlu untuk mengikuti acara ini. Kalian bakal dapat segudang manfaat dengan mendapatkan ilmu dan dapat meningkatkan kecakapan sebagai kompasianer dan blogger plus. Kali ini lokasinya juga langsung di Bali sehingga bakal langsung fokus belajar di daerah yang harmonisasi alam dan arus modernisasinya terjaga seimbang. 

Di Bali juga sedang ditingkatkan pengolahan kreasi makanan non beras sehingga para blogger dan kompasianer bisa belajar langsung bagaimana menciptakan menu untuk keluarga yang seimbang dan sehat dengan makanan non beras. Informasi tentang pendaftaran dan sebagainya tentang Danone Blogger Academy 3 bisa dilihat di tautan ini.

Kami mendapat materi tentang mengenali hoax (dokpri)
Kami mendapat materi tentang mengenali hoax (dokpri)
Omong-omong tentang output pelatihan ini aku merasa ada banyak hal yang kudapatkan setelah menjadi bagian dari Danone Blogger Academy. Persahabatan kami tak putus setelah kegiatan berakhir. 

Kami terus berinteraksi dengan peserta dan Danone. Kami juga terus dilibatkan dalam acara Danone yang hampir diadakan rutin tiap bulannya. Kami telah menjadi bagian keluarga Danone. Meskipun aku tak selalu bisa hadir aku mendapatkan tambahan ilmu dari konten yang dibagikan oleh kawan-kawan setelah menghadiri even tersebut.

Output dari materi ini yang paling berkesan dariku adalah aku mendapat inspirasi untuk lebih banyak menulis dan meneliti tentang ketahanan pangan. Waktu itu topik karya akhirku adalah tentang ketahanan pangan. Aku melakukan wawancara dan studi literatur untuk memperkaya tulisanku. Dari situlah mindset ku mulai terbentuk. Kemauan untuk lebih sering membaca serta keberanian untuk melakukan wawancara pun kembali hadir dan makin kuat.

Saat ini ketahanan pangan adalah topik disertasiku. Berkat DBA lah muncul gagasan tentang hal tersebut dan aku memutuskan untuk fokus berkecimpung di topik tersebut.

Alumni DBA menjadi bagian Danone dan dilibatkan dalam berbagai acara seperti kegiatan mengurangi plastik(dokpri)
Alumni DBA menjadi bagian Danone dan dilibatkan dalam berbagai acara seperti kegiatan mengurangi plastik(dokpri)
Oleh karena aku berlatar belakang di bidang teknologi informasi, maka aku berencana melakukan penelitian tentang sistem informasi ketahanan pangan pada masa kini dan perencanaan untuk masa mendatang, serta menganalisa kesenjangannya. Aku percaya dan pastinya berharap hasil penelitianku ini nanti bermanfaat dan memberikan kontribusi terhadap kebijakan dan strategi ketahanan pangan di Indonesia.

Aku sendiri suka membaca, melakukan observasi, berimajinasi, dan melakukan analisa. Dengan kemampuanku ini aku bisa sedikit membantu para peserta DBA 3 nanti untuk menggali dan menajamkan gagasan yang mereka miliki.

Dengan pengalamanku melakukan penelitian, aku kiranya bisa menjadi kakak asisten mentor selama even DBA3 hingga karya akhir siap dikumpulkan. Aku dapat membantu mereka membuat rencana penelitian, membagikan tips melakukan wawancara, cara merangkum dari berbagai karya ilmiah, serta bagaimana membuat hasil penelitian itu menjadi satu kesatuan cerita yang mengalir dengan gaya mereka masing-masing.

Sesi menulis bersama Kang Pepih (dokpri)
Sesi menulis bersama Kang Pepih (dokpri)
Aku juga bisa membantu membangkitkan jiwa eksploratif dan rasa ingin tahu para peserta terhadap materi dan hal-hal di sekelilingnya. Tujuannya mereka bisa menulis lebih banyak dan bervariasi dari banyak sudut pandang dari sebuah even. Rasanya sayang apabila even di Bali hanya menghasilkan satu dua tulisan. Sebuah even di Bali sebaiknya bisa menghasilkan minimal lima tulisan yang bernas.

Dengan kecakapan membuat artikel yang lengkap dan menarik maka peserta Danone Blogger Academy 3 bisa membantu menyebarkan semangat "one planet one health". Bumi ini patut dijaga agar alamnya selalu sehat dan seimbang. Apabila alam itu lestari, baik tanah, air, dan udaranya maka ia akan menghasilkan tanaman dan sumber pangan lainnya seperti ikan dan ayam yang juga sehat. Sumber pangan yang sehat dan kaya nutrisi akan membantu tiap individu untuk terjaga kesehatannya. 

One planet one health,apabila bumi ini sehat maka manusianya juga akan sehat dari nutrisi dan lingkungannya (dokpri)
One planet one health,apabila bumi ini sehat maka manusianya juga akan sehat dari nutrisi dan lingkungannya (dokpri)

Tautan Media Sosial:
- Facebook
- Instagram
- Twitter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun