Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cerpen | Ketika Nero Belum Kembali

1 Juni 2019   01:11 Diperbarui: 1 Juni 2019   01:31 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikan besarnya sudah kurang segar, tapi tak mengapa karena aku jenuh ikan kemasan, kata Nero (dokpri)

Aku mulai mengunyah. Seekor kucing hitam melirikku dan lalu bertanya. "Kamu siapa? Aku tak pernah melihatmu." Ia bertanya.

Aku menjawab. "Namaku Nero dari rumah pelangi". Aku lalu meneruskan menyantap kepala ikan, sebelum kemudian bergeser ke ayam masak opor.

Kucing hitam itu berbisik ke temannya. Temannya, seekor kucing belang gantian mengajakku berbicara. "Nero, Kamu kucing dari rumah pelangi?"

Aku membenarkannya. Ia lalu kembali berkata-kata kali ini tak enak. "Kamu bukan kucing gang ini. Kamu juga bukan kucing pengelana. Kamu tak berhak di sini!"

Aku tersinggung. Tapi aku sudah sering mendengar kata-kata ini sehingga tak terpengaruh dan tetap asyik mengunyah.

"Nero, berhenti. Itu jatah kami!" Kucing hitam kali ini lebih berani.

Aku memandang keduanya galak. "Bukankah kita para kucing itu bebas. Kita bebas berkelana. Makanan ini cukup buat kita semua, kenapa dipersoalkan?"

Kedua kucing itu tak suka dengan jawabanku. Keduanya mulai menggeram. Aku sedang tak ingin berkelahi. Kucing-kucing lainnya yang sedang tak ingin berkelahi pun menepi. Kini hanya ada aku bersama dengan dua kucing itu.

Kucing itu meneriakiku. Aku jadi takut kalau dikeroyok, cerita Nero (dokpri)
Kucing itu meneriakiku. Aku jadi takut kalau dikeroyok, cerita Nero (dokpri)

Aku mengambil ancang-ancang. Aku berhasil kabur dengan membawa kepala ikan.
---

Aku berlari kencang. Aku menemukan kebun kosong dan bersembunyi di sana. Mereka tak lagi mengejarku. Aku Nero yang cerdik dan lincah. Tenagaku masih seperti dulu.

Aku jadi lelah setelah berlarian. Aku menemukan air di sebuah kaleng. Sisa hujan semalam. Aku meminumnya lalu aku tertidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun