Bagi Shinji dan timnya membuat miniatur dan merancang efek spesial untuk film ini memiliki tantangan tersendiri. Dengan miniatur maka hasilnya akan lebih riil dan detail.
Miniatur itu dibuat mirip dengan aslinya. Tak hanya bangunan tapi juga tiang-tiang listrik, lapangan, dan juga taman. Ukuran miniatur itu dibuat dengan skala 1:25 dari ukuran aslinya.Â
Total ada sekitar 200 miniatur bangunan untuk keperluan film pendek ini. Sebagai pelengkap digunakan foto-foto sebagai latar sehingga lebih detail. Ada juga boneka miniatur anjing agar lebih hidup.
Yang membuatku kagum, tim miniatur begitu telaten menyusun kepingan triplek satu-persatu untuk membentuk rumah. Antar bangunan diberi pasir atau tepung berwarna untuk menciptakan kesan tertentu. Mereka fokus menyiapkan miniatur yang nantinya akan dihancurleburkan.
Urusan miniatur bangunan beres, tim lain mengerjakan desain monster dan pergerakannya agar terlihat halus. Masing-masing anggota memberikan saran agar monster tersebut terlihat tangguh dan mampu mengeluarkan cahaya penghancur dari mulutnya.Â
Setelah monster jadi maka ada tiga orang yang membantu menggerakkannya agar gerak langkah si serdadu raksasa itu nampak hidup dan natural. Si penggerak menggunakan kostum biru-biru agar nanti mudah dihapus.
Tim pun melakukan uji coba dengan benang, letupan, dan cairan merah kental. Eksperimen ini diulang berulang kali agar menemukan hasil yang sempurna dan nampak nyata.
Proses berikutnya membuat awan jamur sebagai imbas kehancuran total. Â Awan jamur ini rupanya dibuat dari kapas dengan bantuan semacam kawat melingkar.Â
Hahaha nampaknya mudah dan sederhana tapi di layar nampak indah dan nyata. Kata tim Shinji awan kapas ini juga digunakan oleh tim James Cameron ketika membuat efek spesial Avatar.