Bagi penggemar film animasi dari Studio Ghibli tentu masih ingat keberadaan serdadu raksasa yang dianggap dewa penghancur di film Nausicaa of The Valey of The Wind.Â
Nah, bagaimana jika prajurit itu muncul di Tokyo? Kisah prajurit dewa dan proses pembuatan film bertema efek spesial dan tokusatsu berjudul Giant God Warrior Appears in Tokyo ini dibahas Sabtu (15/12) di Pekan Sinema Jepang 2018.
Aku sudah tertarik akan film ini ketika melihat poster dan trailer-nya. Aku langsung teringat akan film Tengkorak dan kedua film animasi Ghibli yang juga menampilkan monster purba ini. Selain Nausicaa, monster raksasa ini juga pernah muncul di Castle in The Sky.
Giant God Warrior Appears in Tokyo yang juga diproduksi studio Ghibli ini berkisah tentang respon dua bersaudara terhadap sebuah desas-desus. Si adik berupaya meyakinkan si kakak agar segera meninggalkan kota dan bersembunyi. Ada rumor kehadiran sesuatu yang bakal menghancurkan kota.
Si kakak tidak percaya. Ia merasa adiknya mengada-ada. Kemudian ia melihat raksasa itu tiba. Tapi benarkah Tokyo akan hancur oleh monster purba tersebut? Apa tujuan mereka menghancurkan kota?
Film ini sungguh singkat aku berharap lebih banyak yang ditampilkan. Aku masih belum menemukan penjelasan kenapa monster itu datang, darimana asalnya dan tujuannya?
Film ini dirilis tahun 2012 dan disutradarai oleh Shinji Higuchi yang kondang lewat film besutannya seperti Shin Godzilla dan Attack on Titan.Â
Ia juga penulis manga populer yakni Neon Genesis Evangelion serta komandan efek spesial di trilogi Gamera dan Shin Godzilla. Meskipun hanya berdurasi 10 menit ternyata ada banyak hal yang harus dilalui.
Proses Pembuatan Filmnya Rumit
Meskipun film ini hanya berdurasi sepuluh menit proses pembuatannya tak mudah. Sineas perfilman dikomandani Shinji Higuchi bersikeras untuk menggunakan cara tradisional seperti yang diwariskan oleh senior mereka secara bertahun-tahun.Â
Cara itu adalah tidak menggunakan komputer untuk membuat efek spesialnya (CGI - computer generated image), melainkan menggunakan cara analog, membuat miniaturnya.
Bagi Shinji dan timnya membuat miniatur dan merancang efek spesial untuk film ini memiliki tantangan tersendiri. Dengan miniatur maka hasilnya akan lebih riil dan detail.
Miniatur itu dibuat mirip dengan aslinya. Tak hanya bangunan tapi juga tiang-tiang listrik, lapangan, dan juga taman. Ukuran miniatur itu dibuat dengan skala 1:25 dari ukuran aslinya.Â
Total ada sekitar 200 miniatur bangunan untuk keperluan film pendek ini. Sebagai pelengkap digunakan foto-foto sebagai latar sehingga lebih detail. Ada juga boneka miniatur anjing agar lebih hidup.
Yang membuatku kagum, tim miniatur begitu telaten menyusun kepingan triplek satu-persatu untuk membentuk rumah. Antar bangunan diberi pasir atau tepung berwarna untuk menciptakan kesan tertentu. Mereka fokus menyiapkan miniatur yang nantinya akan dihancurleburkan.
Urusan miniatur bangunan beres, tim lain mengerjakan desain monster dan pergerakannya agar terlihat halus. Masing-masing anggota memberikan saran agar monster tersebut terlihat tangguh dan mampu mengeluarkan cahaya penghancur dari mulutnya.Â
Setelah monster jadi maka ada tiga orang yang membantu menggerakkannya agar gerak langkah si serdadu raksasa itu nampak hidup dan natural. Si penggerak menggunakan kostum biru-biru agar nanti mudah dihapus.
Tim pun melakukan uji coba dengan benang, letupan, dan cairan merah kental. Eksperimen ini diulang berulang kali agar menemukan hasil yang sempurna dan nampak nyata.
Proses berikutnya membuat awan jamur sebagai imbas kehancuran total. Â Awan jamur ini rupanya dibuat dari kapas dengan bantuan semacam kawat melingkar.Â
Hahaha nampaknya mudah dan sederhana tapi di layar nampak indah dan nyata. Kata tim Shinji awan kapas ini juga digunakan oleh tim James Cameron ketika membuat efek spesial Avatar.
Wah rupanya membuat film tokusatsu tidaklah mudah. Dalam waktu 10 menit begitu banyak hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan. Cara lama tanpa CGI tetap dipertahankan, meski menuntut kerja keras.
Detail Film:
Judul: Giant God Warrior Appears in Tokyo
Sutradara: Shinji Higuchi
Genre : kaiju, tokusatsu
Skor : 7.5/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H