Keharuman martabak pun menyerbak. Kami siap menyantap martabak tersebut. Dimulai dari martabak keju sapi yang gurih dan nikmat lalu lidah pun kembali bergoyang dengan martabak manis berupa martabak keju kismis. Wah rasanya beban pekerjaan lumayan mereda, aku kembali memiliki energi untuk menyelesaikan pekerjaan.
Itu ceritaku dulu sebelum masa berpuasa. Kini aku kembali menggunakan aplikasi GO-FOOD untuk menemaniku selama bulan Ramadan.
Kawanku, sebut saja Alina, bercerita jika ia dan kawan kosannya teradiksi menggunakan GO-FOOD selama bulan Ramadan, terutama waktu sahur. Tinggal klik dan klik pesanan makanan untuk sahur pun diantar. Tidak perlu lagi takut untuk berjalan dini hari mencari warung makanan yang berbuka. Ia dan kawan-kawannya juga tak perlu lagi menghangatkan makanan, bisa makan yang fresh saat sahur.
Aku sendiri tidak terlalu sering menggunakan GO-FOOD pada saat Ramadan. Pasalnya, suami suka memintaku untuk memasak sendiri. Tapi, ada kalanya aku lelah dan tidak mood untuk memasak. Pada saat-saat seperti inilah GO-FOOD sangat membantu.
Seperti ceritaku bersama seblak beberapa hari lalu.
Fenomena GO-FOOD ini menarik. Biasanya layanan pesan antar makanan hanya dimiliki oleh petugas tempat makan setempat dan hanya melayani makanan mereka, tapi GO-FOOD bisa semuanya, dari rumah makan yang cukup mewah hingga yang kelas tenda. Jadinya, UKM kuliner yang kelas rumah tangga tidak perlu minder. Para UKM tersebut tidak perlu cemas tempat makannya sederhana atau hanya di pinggir jalan, yang penting kualitas makanannya nikmat plus sehat, urusan promosi dan pesan antar bisa dibantu oleh GO-FOOD.
Fitur sortir makanannya oke, dari jarak dan jenis makanan bisa. Hanya belum ada sortir berdasarkan harga makanan. Jika aku ingin makanan murah meriah maka aku harus memeriksanya manual satu-persatu, tidak bisa langsung berdasarkan kisaran (range) harga.
Oke pasangan kemudian memutuskan untuk memilih Seblak Balungan. Aku memilih Seblak Spesial dan ia memilih Seblak Tulangan. Harganya masing-masing Rp 14 ribu dan Rp 17 ribu. Plus ongkir jadinya Rp 35 ribu. Oleh karena GO-PAY ku tersisa Rp 23 ribu, maka selebihnya aku bayar secara tunai.