Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Money

#Di Balik Secangkir Kopi Ada Senyum Petani Kopi

14 Juni 2015   23:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:03 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Di dalam pabrik ini terdapat berbagai bangunan, ada bangunan untuk kantor, bangunan untuk pengolahan makanan yang merupakan bangunan utama, ada ruang laktasi untuk ibu menyusui, klinik karyawan, ruang pelatihan karyawan, dan juga kebun yang menggunakan pupuk organik hasil pengolahan limbah kopi.

 

Sejak di pintu gerbang, saya melihat tagline Safety start with me. Dan slogan ini terdapat dimana-mana, menunjukkan pentingnya menjaga keselamatan diri. Di berbagai sudut di luar bangunan, juga terdapat peringatan agar pejalan kaki tetap berada di yellow line. Hal ini disebabkan banyak kendaraan yang lalu lalang. Menurut Ekfan Susanto, kepala produksi, tagline safety ini merupakan komitmen Nescafe. Tagline ini penting bertujuan agar seluruh karyawan sehat sahat berangkat kerja, aman selama di tempat kerja hingga pulang ke rumah, namun untuk itu karyawan harus memulainya dari diri sendiri. Hingga saat ini Nescafe dan seluruh karyawan berupaya keras menjaga agar kecelakaan kerja tetap berada di angka nol. Untuk komitmen ini, Nestle Panjang meraih penghargaan dengan nol lost time injury lebih dari enam tahun dan melebihi 5 juta jam kerja

 

Nestle sebagai induk Nescafe sendiri telah beroperasi sejak tahun 1867. Nestle didirikan oleh Henri Nestle menindaklanjuti banyaknya kasus malnutrisi masa itu. Kemudian pada tahun 1873 produk ini masuk ke Indonesia dan baru pada tahun 1973 Nestle Indonesia resmi berdiri. Hingga saat ini Nestle Indonesia memiliki 3300 karyawan dan 4 pabrik serta 90% produk Nestle diproduksi secara lokal. Produk Nestle Indonesia mulai dari susu Dancow, Milo, Nescafe, Nestea, permen Foxs, susu Carnation, dan masih banyak lagi.

Visi Nestle Indonesia selaras dengan misi Nestle Global, yaitu menjadi perusahaan terkemuka di dunia di bidang gizi, kesehatan, dan keafiatan dengan merek-merek terpercaya serta menjadi pilihan dan menyenangkan semua konsumen dari berbagai kelas sosial dan ekonomi mencapai pertumbuhan jangka panjang yang menguntungkan dan berkelanjutan. Sedangkan misi Nestle Indonesia yaitu menjadi panutan untuk creating shared value dan dipercaya para pemangku kepentingan. Selain itu juga turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat. Oleh karena itu, jelas Ekfan, produk Nestle dapat dinikmati semua kalangan, tidak hanya ditujukan untuk kalangan menengah ke atas.

Empat pabrik Nestle Indonesia tersebar di pulau Jawa. Pabrik Nestle di Kejayan, Pasuruan (1988) yang memproduksi di antaranya Nescafe cair siap minum, susu Dancow, milo; ada juga di Cikupa, Tangerang (1984) yang menghasilkan produk antara lain permen Foxs, Nestea, dan permen Polo; pabrik Kerawang (2013) yang memproduksi susu Dancow dan Milo; dan pabrik Panjang, Lampung yang berdiri tahun dan memproduksi Nescafe.

Empat pabrik Nestle Indonesia tersebar di pulau Jawa. Pabrik Nestle di Kejayan, Pasuruan (1988) yang memproduksi di antaranya Nescafe cair siap minum, susu Dancow, milo; ada juga di Cikupa, Tangerang (1984) yang menghasilkan produk antara lain permen Foxs, Nestea, dan permen Polo; pabrik Kerawang (2013) yang memproduksi susu Dancow dan Milo; dan pabrik Panjang, Lampung yang berdiri tahun 1979 dan memproduksi Nescafe dalam bentuk bubuk kopi.

Nescafe baru lahir pada tahun 1937 yang merupakan gabungan dari kata Nestle dan Cafe. Di Indonesia, pabrik Nestle yang memproduksi Nescafe utamanya adalah di Panjang, Lampung untuk produk berupa jenis padat.

Pabrik Nestle di Panjang memiliki luasan sebesar 85 ribu meter persegi. Total karyawannya 250 orang dengan tiga kali shift kerja yaitu pukul 06.00-14.00, 14.00-22.00 dan 22.00-06.00.

Secara garis besar, proses pengolahan bijih kopi yang berupa green coffe menjadi produk siap edar terdiri atas roasting/sangrai – ekstrasi – evaporasi –spray drying & agglomeration – filling.

Bedanya kopi Nescafe dengan kopi tubruk, kopi tubruk berhenti setelah proses sangrai dan kemudian digiling sehingga berampas. Sedangkan ampas dari produksi Nescafe dijadikan bahan tambahan bahan bakar boiler, yang diambil hanya larutan kopinya setelah melalui proses ekstrasi. Larutan itu kemudian dipekatkan dengan mesin evaporator. Dan kemudian dengan bantuan spray drying hasil akhirnya berupa agglo untuk produk Nescafe Clasic dan bubuk untuk Nescafe mixes. Nescafe juga menggunakan teknologi ERA (enhanced recovery aroma) sejak tahun 2009 untuk me-recover aroma bijih kopi yang kemudian ditambahkan dengan produk dari evaporator.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun