Â
Â
Â
Visi Nestle Indonesia selaras dengan misi Nestle Global, yaitu menjadi perusahaan terkemuka di dunia di bidang gizi, kesehatan, dan keafiatan dengan merek-merek terpercaya serta menjadi pilihan dan menyenangkan semua konsumen dari berbagai kelas sosial dan ekonomi mencapai pertumbuhan jangka panjang yang menguntungkan dan berkelanjutan. Sedangkan misi Nestle Indonesia yaitu menjadi panutan untuk creating shared value dan dipercaya para pemangku kepentingan. Selain itu juga turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat. Oleh karena itu, jelas Ekfan, produk Nestle dapat dinikmati semua kalangan, tidak hanya ditujukan untuk kalangan menengah ke atas.
Empat pabrik Nestle Indonesia tersebar di pulau Jawa. Pabrik Nestle di Kejayan, Pasuruan (1988) yang memproduksi di antaranya Nescafe cair siap minum, susu Dancow, milo; ada juga di Cikupa, Tangerang (1984) yang menghasilkan produk antara lain permen Foxs, Nestea, dan permen Polo; pabrik Kerawang (2013) yang memproduksi susu Dancow dan Milo; dan pabrik Panjang, Lampung yang berdiri tahun dan memproduksi Nescafe.
Empat pabrik Nestle Indonesia tersebar di pulau Jawa. Pabrik Nestle di Kejayan, Pasuruan (1988) yang memproduksi di antaranya Nescafe cair siap minum, susu Dancow, milo; ada juga di Cikupa, Tangerang (1984) yang menghasilkan produk antara lain permen Foxs, Nestea, dan permen Polo; pabrik Kerawang (2013) yang memproduksi susu Dancow dan Milo; dan pabrik Panjang, Lampung yang berdiri tahun 1979 dan memproduksi Nescafe dalam bentuk bubuk kopi.
Nescafe baru lahir pada tahun 1937 yang merupakan gabungan dari kata Nestle dan Cafe. Di Indonesia, pabrik Nestle yang memproduksi Nescafe utamanya adalah di Panjang, Lampung untuk produk berupa jenis padat.
Pabrik Nestle di Panjang memiliki luasan sebesar 85 ribu meter persegi. Total karyawannya 250 orang dengan tiga kali shift kerja yaitu pukul 06.00-14.00, 14.00-22.00 dan 22.00-06.00.
Secara garis besar, proses pengolahan bijih kopi yang berupa green coffe menjadi produk siap edar terdiri atas roasting/sangrai – ekstrasi – evaporasi –spray drying & agglomeration – filling.
Bedanya kopi Nescafe dengan kopi tubruk, kopi tubruk berhenti setelah proses sangrai dan kemudian digiling sehingga berampas. Sedangkan ampas dari produksi Nescafe dijadikan bahan tambahan bahan bakar boiler, yang diambil hanya larutan kopinya setelah melalui proses ekstrasi. Larutan itu kemudian dipekatkan dengan mesin evaporator. Dan kemudian dengan bantuan spray drying hasil akhirnya berupa agglo untuk produk Nescafe Clasic dan bubuk untuk Nescafe mixes. Nescafe juga menggunakan teknologi ERA (enhanced recovery aroma) sejak tahun 2009 untuk me-recover aroma bijih kopi yang kemudian ditambahkan dengan produk dari evaporator.