[caption id="attachment_389176" align="aligncenter" width="228" caption="Menyelam untuk Menikmati Keindahan Terumbu Karang dan Biota Laut"]
Program konservasi terumbu karang ini biasa ditawarkan ke pengunjung yang menyukai snorkeling dan selam. Mereka yang kuat bernafas di bawah air bisa menanamnya langsung, sedangkan yang belum kuat menahan nafas sekitar 3-5 menit, bisa mempercayakannya ke guide. Terumbu karang stek ini ditanam di sebuah meja kawat lebar yang letaknya berada sekitar 2-3 meter di bawah permukaan laut. Dalam kurun waktu tiga bulan maka terumbu ini akan tumbuh semakin besar dan bisa menjadi rumah para ikan. Sementara di Bali dikenal dengan nama Bapak/Ibu Asuh Terumbu Karang dengan menyumbangkan dana untuk membeli bola karang buatan atau reff ball.
[caption id="attachment_389178" align="aligncenter" width="300" caption="Program Konservasi Terumbu Karang"]
Jika belum ada program konservasi, wisatawan bisa ikut melestarikannya dengan tidak menyentuh atau berpijak pada terumbu karang saat snorkeling atau menyelam, atau tidak tertarik bujukan penjual untuk membeli terumbu karang yang didapatkan secara ilegal.
Hindari Membeli Suvenir Gelang Penyu
Waktu ke Derawan, sobat karib saya mengingatkan untuk menolak tawaran membeli gelang penyu. Menurut ia, gelang itu dikerat dari punggung penyu saat masih hidup sehingga melukai si penyu. Tawaran lainnya yang patut ditolak adalah suvenir berupa botol berisi pasir putiih seperti merica atau yang biasa disebut pasir merica karena bentuknya memang seperti biji merica. Ada banyak penjajanya di kawasan Tanjung Aan dan Pantai Kuta, Lombok. Jika membeli pasir ini maka lama-kelamaan pasir putih di sini akan habis dan ekosistem pantai terancam.
[caption id="attachment_389183" align="aligncenter" width="400" caption="Laut Bersih Mancing pun Asyik"]
Masih banyak kegiatan lainnya yang bisa digunakan untuk melestarikan alam tanpa meninggalkan keseruan berwisata, seperti mengurangi penggunaan deterjen dan sabun saat menginap di penginapan terapung seperti yang ditemui di Karimunjawa dan tidak memberi biskuit atau roti ke ikan-ikan agar mereka berkumpul saat snorkeling. Aksi voluntourism lainnya bisa dilihat di http://www.indonesia.travel/wonderfulindonesia
[caption id="attachment_389184" align="aligncenter" width="327" caption="Leha-leha di Pantai yang Bersih"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H