Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Bahari Plus Lestari Hayati

7 Januari 2015   23:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:36 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_389176" align="aligncenter" width="228" caption="Menyelam untuk Menikmati Keindahan Terumbu Karang dan Biota Laut"]

14206230782092160502
14206230782092160502
[/caption]

Program konservasi terumbu karang ini biasa ditawarkan ke pengunjung yang menyukai snorkeling dan selam. Mereka yang kuat bernafas di bawah air bisa menanamnya langsung, sedangkan yang belum kuat menahan nafas sekitar 3-5 menit, bisa mempercayakannya ke guide. Terumbu karang stek ini ditanam di sebuah meja kawat lebar yang letaknya berada sekitar 2-3 meter di bawah permukaan laut. Dalam kurun waktu tiga bulan maka terumbu ini akan tumbuh semakin besar dan bisa menjadi rumah para ikan. Sementara di Bali dikenal dengan nama Bapak/Ibu Asuh Terumbu Karang dengan menyumbangkan dana untuk membeli bola karang buatan atau reff ball.

[caption id="attachment_389178" align="aligncenter" width="300" caption="Program Konservasi Terumbu Karang"]

1420623158514669496
1420623158514669496
[/caption]

Jika belum ada program konservasi, wisatawan bisa ikut melestarikannya dengan tidak menyentuh atau berpijak pada terumbu karang saat snorkeling atau menyelam, atau tidak tertarik bujukan penjual untuk membeli terumbu karang yang didapatkan secara ilegal.

Hindari Membeli Suvenir Gelang Penyu

Waktu ke Derawan, sobat karib saya mengingatkan untuk menolak tawaran membeli gelang penyu. Menurut ia, gelang itu dikerat dari punggung penyu saat masih hidup sehingga melukai si penyu. Tawaran lainnya yang patut ditolak adalah suvenir berupa botol berisi pasir putiih seperti merica atau yang biasa disebut pasir merica karena bentuknya memang seperti biji merica. Ada banyak penjajanya di kawasan Tanjung Aan dan Pantai Kuta, Lombok. Jika membeli pasir ini maka lama-kelamaan pasir putih di sini akan habis dan ekosistem pantai terancam.

[caption id="attachment_389183" align="aligncenter" width="400" caption="Laut Bersih Mancing pun Asyik"]

1420623511924003240
1420623511924003240
[/caption]

Masih banyak kegiatan lainnya yang bisa digunakan untuk melestarikan alam tanpa meninggalkan keseruan berwisata, seperti mengurangi penggunaan deterjen dan sabun saat menginap di penginapan terapung seperti yang ditemui di Karimunjawa dan tidak memberi biskuit atau roti ke ikan-ikan agar mereka berkumpul saat snorkeling. Aksi voluntourism lainnya bisa dilihat di  http://www.indonesia.travel/wonderfulindonesia

[caption id="attachment_389184" align="aligncenter" width="327" caption="Leha-leha di Pantai yang Bersih"]

14206236441001468410
14206236441001468410
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun