Mohon tunggu...
Demar Adi
Demar Adi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka menulis

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Waktu yang Membentang Jarak

11 Agustus 2018   03:05 Diperbarui: 11 Agustus 2018   03:24 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diangsurkannya kalung berbandul waru berisi foto kami berdua yang kukirimkan enam bulan lalu.

"Adakah orang lain?" tanyaku menahan perih.

"Tidak. Aku hanya mencintaimu. Namun, cinta ini terlalu besar untuk kutanggung. Prasangka selalu memeluk erat  setiap pesan tak berbalas. Aku hanya ingin mendekap erat cintaku padamu tanpa khawatir kehilangan. Hanya dengan melepasmu, Aku akan memilikimu selamanya."

Aku terdiam. Tak mengerti jenis cinta posessif yang dia rasa. Melepas untuk memiliki selamanya. Sebesar itukah cintanya? Aaaaah... cinta jarak jauh ini, akhirnya melumpuhkanku.

Memandang punggung yang menjauh pergi. Sesak menemani sepi yang tiba-tiba menyergap. Jerit lara dalam hati tak mampu menjangkau ruang dengarnya. Dia tak jua menoleh, ataupun berbalik untuk  memelukku. Hanya melangkah di jalan yang telah dia pilih. Kulihat isak mengguncang bahunya . Namun, tanganku tak bisa menjangkau. Jarak kali ini lebih jauh dibandingkan jarak dua negara yang selama ini membentang di antara kami.

Tenggarong, 10 Agustus 2018

De Maharani

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun