Diangsurkannya kalung berbandul waru berisi foto kami berdua yang kukirimkan enam bulan lalu.
"Adakah orang lain?" tanyaku menahan perih.
"Tidak. Aku hanya mencintaimu. Namun, cinta ini terlalu besar untuk kutanggung. Prasangka selalu memeluk erat  setiap pesan tak berbalas. Aku hanya ingin mendekap erat cintaku padamu tanpa khawatir kehilangan. Hanya dengan melepasmu, Aku akan memilikimu selamanya."
Aku terdiam. Tak mengerti jenis cinta posessif yang dia rasa. Melepas untuk memiliki selamanya. Sebesar itukah cintanya? Aaaaah... cinta jarak jauh ini, akhirnya melumpuhkanku.
Memandang punggung yang menjauh pergi. Sesak menemani sepi yang tiba-tiba menyergap. Jerit lara dalam hati tak mampu menjangkau ruang dengarnya. Dia tak jua menoleh, ataupun berbalik untuk  memelukku. Hanya melangkah di jalan yang telah dia pilih. Kulihat isak mengguncang bahunya . Namun, tanganku tak bisa menjangkau. Jarak kali ini lebih jauh dibandingkan jarak dua negara yang selama ini membentang di antara kami.
Tenggarong, 10 Agustus 2018
De Maharani
Â