Dari situ saya pun mengambil kesimpulan, apa yang disampaikan Mona Lohanda di awal buku ini tak boleh di-skip alias wajib dibaca terutama bagi kamu yang masih awam terhadap sosok Mayor Jantje.
Terkait novelnya sendiri, menurut saya, sebenarnya tak ada hal yang bikin 'wow' baik dari segi bahasa maupun cerita novel. Pada beberapa bagian memang terdapat penggunaan showing, tetapi saya menilai buku ini masih berupa telling.
Sebagai fiksi sejarah, saya juga merasa tertolong dengan diselipkannya dua gambar bangunan di Citrap yang terdapat  di novel Mayor Jantje ini. Hal ini tentu membantu saya sebagai pembaca untuk berimajinasi sewaktu membaca bagian tentang Citrap beserta isinya.
Secara keseluruhan, Novel Mayor Jantje, Cerita Tuan Tanah Batavia Abad Ke-19 ini termasuk bacaan ringan meski ada muatan sejarahnya. Satu hal lagi, ending novel yang menyesakkan membuat saya bersimpati terhadap nasib Mayor Jantje.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H