Mohon tunggu...
Dewi Yuliyanti
Dewi Yuliyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis sesegera mungkin apapun yang ada di benak

Seorang ibu dua anak dan abdi negara

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

ASN: Berkarya Nyata di Antara Ekspektasi dan Realita

7 Januari 2022   07:54 Diperbarui: 8 Januari 2022   05:03 1465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejauh ini meski di pusat sudah ada upaya untuk merapikan, namun di daerah masih tampak belum terlihat optimal penerapannya, buktinya masih ada ASN yang belum ditempatkan sesuai kompetensinya. 

Selain itu, upaya monitoring dari lembaga terkait seperti Badan Kepegawaian Daerah tampaknya juga belum terlalu dirasakan nyata selain mengurusi hal-hal bersifat rutin seperti kenaikan pangkat atau mutasi jabatan sehingga masalah kompetensi pegawai seperti dibiarkan mengalami seleksi alam dengan sendirinya.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo terkait penyederhanaan birokrasi yang mengalihkan jabatan eselon III dan eselon IV ke dalam jabatan fungsional. Hal ini menjadi momentum yang tepat dan menjadi awal yang baik mengurai kerumitan manajemen kepegawaian ASN selama ini. 

Dengan langkah tersebut birokrasi pusat dan daerah dapat merapikan barisannya, menempatkan sumber daya manusianya sesuai dengan kompetensi yang hasil kerjanya dapat diukur dan memberi nilai lebih pada lembaga dan masyarakat yang dilayaninya. 

Mengalihkan jabatan struktural ke fungsional merupakan pilihan yang sulit untuk ditawar lagi jika ingin mewujudkan birokrasi profesional bahkan berkelas dunia.

Sebagai seorang pejabat fungsional pranata humas ahli pertama, saya sendiri merasakan dampak positif dalam bekerja. Saya menjadi lebih terarah karena tahu ada target yang harus dicapai untuk itu saya harus menyusun strategi agar dapat mencapai target tersebut. 

Di sinilah ASN dituntut kemandirian dan proaktif agar mampu melahirkan output sebagai bentuk kontribusi bagi lembaga. 

Selain itu, bekerja sesuai bidang yang diminati tentu lebih menyenangkan daripada terpaksa mengerjakan bidang yang tidak kita mengerti. Walaupun kita mampu mempelajarinya namun yakinlah hasilnya tak kan sebagus karya yang lahir dari hati.

Namun demikian, mengubah situasi pada sebuah kondisi ideal tentu memakan waktu karena menyangkut pengelolaan manajemen yang rumit. 

Untuk itu saya tetap memberi dukungan semangat bagi rekan ASN yang saat ini mungkin masih berjuang menemukan "identitasnya" alias masih ditempatkan di posisi yang tidak sesuai formasi awal atau tidak "enjoy", segeralah menempuh atau mempelajari informasi seputar jabatan fungsional yang sesuai dengan minat dan kemampuan. 

Tetaplah bersabar dan terus berkarya walau ekspektasi tak sesuai realita. Siapa tahu apa yang kita lakukan saat ini adalah batu loncatan yang mengasah kemampuan kita untuk sampai pada tujuan yang sesungguhnya yakni mengabdikan kemampuan dan keterampilan yang kita miliki bagi kemajuan daerah, bangsa dan negara. 

(Tulisan diterbitkan dalam Buku kompilasi "Harapan Untuk ASN Indonesia, 50 Esai Terbaik Call for Essay, Abdi Negara Muda, terbit 2021)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun