Mohon tunggu...
Dewi Yuliyanti
Dewi Yuliyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis sesegera mungkin apapun yang ada di benak

Seorang ibu dua anak dan abdi negara

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

ASN: Berkarya Nyata di Antara Ekspektasi dan Realita

7 Januari 2022   07:54 Diperbarui: 8 Januari 2022   05:03 1465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama itu tidak ada satu sumber pun yang meluruskan, menempatkan saya dan teman-teman fungsional pranata humas pada porsi dan tempatnya. 

Kesempatan ini tentu tidak saya lewatkan, meski harus tertatih kembali untuk "membuka jalan baru" karena sebelumnya belum pernah ada pejabat fungsional di kantor saya.

Saya dan kawan-kawan pranata humas harus belajar sendiri tahap-tahap yang harus dilalui untuk menjadi pejabat fungsional. 

Trial and error adalah kata yang tepat untuk menggambarkan usaha kami saat itu keluar masuk ke Badan Kepegawaian Daerah dan Kementerian Komunikasi dan Informatika demi mengurus inpassing jabatan fungsional pranata humas.

Setelah delapan tahun dari mulai CPNS, akhirnya saya menemukan identitas saya sebagai pranata humas yang sesungguhnya. Itupun tanpa sengaja karena kewajiban memenuhi persyaratan kenaikan pangkat saat itu. 

Bayangkan jika saya tidak menjumpai kesempatan naik pangkat waktu itu, saya mungkin masih tertahan sebagai pengurus barang entah sampai kapan.

Saya tahu saya tidak sendiri, ada banyak ASN yang bernasib sama seperti saya yakni tidak ditempatkan pada posisi sebagaimana formasi awalnya. Banyak yang berkata hal itu wajar terutama para pegawai/ ASN senior, begitulah dunia birokrasi katanya. 

Seorang berlatar pendidikan ekonomi bisa mengerjakan bagian surat-menyurat, atau sebaliknya seorang berlatar pendidikan kejuruan tata boga justru mengurus perencanaan, yang paling parah orang berlatar pendidikan komunikasi (terpaksa) mengerjakan akuntansi! Inilah realita yang masih terjadi di dunia birokrasi kita. 

Meski tidak semua karena saat ini, pemerintah mulai menata diri menjadi birokrasi kelas dunia dimana manajemen pegawainya diatur sesuai kompetensi. 

Namun tak dipungkiri, di beberapa tempat hal seperti ini masih banyak terjadi dan umumnya ASN yang mengalami hal ini tidak mempermasalahkannya alias mencoba bertahan saja.

Dapat dikatakan, penempatan pegawai tidak pada formasi yang seharusnya sesuai latar pendidikan serta kompentensinya masih menjadi masalah dalam mencapai iklim kerja yang profesional.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun