Mohon tunggu...
Dewi Wulandari Octaviani
Dewi Wulandari Octaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110053 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

K13_Quiz to 07 Desember_Pemeriksaan Pajak_Proses Auditing Sektor Usaha Perkebunan Sawit pada PT Gua Selomangleng dengan Interprestasi Hermeneutis

7 Desember 2024   12:11 Diperbarui: 7 Desember 2024   12:44 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lingkaran Hermeneutik: Proses audit adalah sebuah proses iteratif. Auditor memulai dengan pemahaman awal tentang klien, kemudian mengumpulkan bukti, dan kemudian merevisi pemahamannya. Ini mencerminkan lingkaran hermeneutik.

Pertanyaan 2

Sumber : Dokpri Prof. Apollo
Sumber : Dokpri Prof. Apollo

Penyelesaian
Log 3 (27) = 3.

Log 4 (16) = 2.

Log 3 (27) + Log 4 (16) = 3 + 2 = 5

Hasil 5 merupakan tidak material karena kurang signifikan terhadap data audit keseluruhan

Sumber : Dokpri Penulis
Sumber : Dokpri Penulis

Interpretasi Hermeneutik Dilthey dalam Konteks Audit

Meskipun persamaan matematika yang diberikan tidak relevan, kita tetap dapat membahas interpretasi hermeneutik Dilthey dalam konteks audit secara umum. Wilhelm Dilthey menekankan pentingnya Verstehen atau pemahaman mendalam terhadap makna yang terkandung dalam suatu teks atau fenomena. Dalam konteks audit, ini berarti auditor harus berusaha memahami:

Standar audit seperti SA 320 dan SA 330 sebenarnya sudah mengadopsi pendekatan hermeneutik. Auditor dituntut untuk:

Memahami tujuan umum audit: Tujuan audit adalah memberikan pendapat atas laporan keuangan, dan untuk mencapai tujuan ini, auditor harus memahami konteks bisnis klien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun