Jogging dan bersepeda menjadi pilihan olahraga yang ditekuni pria kelahiran Jakarta berdarah Minangkabau, yaitu dari Nagari Koto Gadang Koto Anau, Solok, Sumatera Barat ini.
"Manusia harus punya me time.  Gowes bersama teman alumni SMAN 3 Jakarta adalah me time saya. Kami punya komunitas bersepeda namanya Teladan Cycling Community. Untuk rute dalam kota saja. Yang penting bikin tubuh bergerak, kalau bergerak  kita jadi sehat. Tapi saya sepedahan hanya di week end aja, kalau olahraga rutinnya , tiap pagi saya selalu jogging, minimal 30 menit, sudah cukup," ujarnya.
Sedangkan untuk aktivitas sosial, saat ini Mayjen Arkamelvi tercatat sebagai Pembina  Yayasan Dimensi Untuk Indonesia (YDUI) yang bersifat non profit. Yayasan ini didirikan oleh sejumlah pebisnis online di Indonesia.  Bermula dari diskusi ringan terkait seluk beluk  bisnis online di aplikasi platform Telegram yang diikuti sekitar 8000 member. Mereka juga rutin menyalurkan dana CSR untuk orang-orang yang membutuhkan modal kerja masyarakat kelas bawah, membiayai operasional sekolah TK  dan menyalurkan bantuan ke sejumlah lokasi bencana di Indonesia.
Dana CSR sendiri, dikatakan Mayjen Arkamelvi berasal dari sumbangan atau zakat mal para member yang berada di grup Telegram.
 "Manusia itu adalah makhluk sosial, sehingga dia perlu melakukan interaksi dengan berbagai orang dalam berbagai situasi sosial juga. Ini adalah salah satunya  menyeimbangkan  hidup. Caranya dengan menjadi bermanfaat  untuk  orang lain, berbagi kepada sesama  ," ujar  Ketua Pengurus Ikatan Keluarga Koto Anau  (IKKA) Jabodetabek, itu.
Mayjen  Arkamelvi mengaku salut kepada Menhefari, selaku  founder Dimensi yang berhasil membangun komunitas pebisnis online yang tidak saja semangat mencari cuan melalui internet, namun juga memiliki semangat kepedulian yang besar.
"Yang saya ketahui yayasan ini menjalankan program sosialnya dari uang sumbangan para membernya sendiri. Jadi setiap kali mereka dapat income besar dari berjualan internet, mereka punya inisiatif menyalurkan sumbangan ke yayasan. Nah, inilah yang saya maksud sebagai pahlawan ekonomi. Bahwa setiap anak bangsa harus mampu berkontribusi  untuk  kemajuan negerinya, tapi  juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi," ujarnya.
Terkait pembahasan pahlawan ekonomi, sempat diungkap Direktur Latihan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AD (Dirlat Kodiklat TNI AD) periode 2022-2023 seusai prosesi upacara Hari Pahlawan.Â
Dia mengatakan  generasi muda sudah seharusnya menghormati dan menghargai jasa para pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Sehingga pengabdian yang luar biasa itu harus ditiru dan dijadikan contoh," jelasnya.