Namun, sebuah pertanyaan tetap menggelayut di benak, "Kapankah air akan surut?"
Jawaban dari pertanyaan itu tiba pukul 22.00. Setelah bosan hanya berdiam diri di atas, saya iseng melihat ke bawah, muka air dalam rumah tinggal sekitar satu centimeter saja.
Tanpa membuang waktu, saya pun mulai mencoba mengalirkan air keluar menggunakan sapu, karena belum sempat membeli dorongan air.
Perlu upaya juga ternyata mengeluarkan air dari dalam rumah. Hal ini terjadi karena ada lapisan tipis lumpur yang mengendap di lantai. Namun, keputusan untuk mengeluarkan air pada malam itu juga saya kira tepat, karena lapisan lumpur ini justru lebih sulit lagi dibersihkan saat air sudah pergi sepenuhnya dan mulai mengering.
Hari Ketiga, 3 Januari 2019
Saat bangun di pagi hari, kembali kegiatan bersih-bersih dilanjutkan. Masih ada sedikit genangan di tengah ruangan yang cekung. Mula-mula genangan ini dihilangkan menggunakan pel. Kemudian seluruh lantai di rumah dipel.
Rupanya, pekerjaan semalam menghilangkan air dan lumpur masih kurang sempurna. Di bawah sofa dan almari serta kabinet masih tertinggal lumpur itu.
Benar ternyata, saat lumpur sudah mulai mengering justru lebih sulit dibersihkan. Namun, syukurlah, sedikit demi sedikit upaya pengepelan itu pun membuahkan hasil.
Sembari mengepel, sebentar-sebentar saya mengambil istirahat dan keluar rumah melihat situasi. Senang rasanya melihat air yang kian surut, mula-mula berada sedikit di bawah pagar. Air itu masih bisa dimanfaatkan untuk menghilangkan lumpur di garasi.
Saya juga melihat tetangga di luar yang sibuk membersihkan rumahnya dari lumpur. Mula-mula hanya kami berdua, kemudian makin banyak orang terbangun dan segera pula membersihkan rumah masing-masing.