Malam harinya aku ndak bisa tidur. Hingga pagipun tiba. Saat itu sekolah belum mulai pelajaran. Rencananya hari ini latihan ujian sekolah. Aku beranikan diri menuju ke sebuah lorong di sekolahku. Tiba – tiba gadis itu berjalan melewati lorong di sekolahku itu, sendirian. Yahh,,, dia benar – benar sendirian. Memakai seragam dengan rapi, sungguh cantik sekali. Senyumnya teduh, seteduh pohon di tengah terik matahari, adeemmm rasanya. Aku panggil dia, dan dia menoleh kepadaku. Perlahan aku dekati dia yang terdiam menyahut panggilanku.
“emm..... boleh bicara sesuatu ndak?” tanyaku dengan perasaan malu – malu.
“iya,,, ada apa yah?”
“aku,,, aku,,, emm,,,,”
“aku apa?,,,,” lembut suaranya penasaran.
“aku suka sama kamu,, apa kamu mau jadi pacarku,,,?” wajahku mulai memerah, perasaan campur aduk.
“oohh,,, itu,, iya aku tahu,, nda pp kok” jawabnya penuh misteri.
“nda apa – apa gimana??” aku sedikit memaksa....
“yeeehhh,,,,,, kamu ngompol yahh??”
“Apaaaaaaa,,,,,!!!!!??”
“Hei,,, banguuun,,!! Masa’ juara kok ngompol sih??,, ayo banguuunn,,,....!!!” tiba – tiba terdengar suara ayahku membangunkan aku. Wah ternyata aku ngompol gara – gara ngimpi mengungkapkan perasaanku. Wahh,,, untung cuman mimpi. Hehe,,,, jadi malu,,,,