Sejak malam itu, Valen dan Dimas menjadi pasangan. Mereka saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Dimas sering membantu Valen di toko bunga, sementara Valen tak henti-hentinya memberikan semangat kepada Dimas untuk merawat ibunya.
Hubungan mereka tidak hanya membawa kebahagiaan bagi mereka berdua, tetapi juga bagi Ardi dan Raka. Kehadiran Dimas di rumah mereka menambah keceriaan dan kehangatan, membuat keluarga kecil itu semakin lengkap.
Suatu hari, saat mereka duduk bersama di ruang tamu, Ardi yang kini berusia dua belas tahun bertanya, "Kak Valen, apa itu cinta?"
Valen tersenyum, mengingat kembali percakapannya dengan Dimas di taman. "Cinta adalah ketika kau ingin melakukan yang terbaik untuk orang yang kau sayangi, dan merasa nyaman menjadi diri sendiri saat bersamanya," jawab Valen sambil melirik Dimas.
Ardi mengangguk, meski mungkin belum sepenuhnya mengerti. Namun, dia tahu bahwa kakaknya dan Dimas telah menemukan cinta sejati dalam kebersamaan mereka.
Hari-hari berlalu dengan kebahagiaan yang terus bertumbuh di antara Valen, Dimas, Ardi, dan Raka. Mereka belajar bahwa cinta tidak hanya tentang perasaan yang menggebu-gebu, tetapi juga tentang pengorbanan, kenyamanan, dan kebersamaan.
Valen telah menemukan jawaban dari pertanyaannya. Apa itu cinta? Cinta adalah ketika kau merasa damai dan utuh bersama orang-orang yang kau sayangi. Dan bagi Valen, cinta itu adalah Dimas, Ardi, dan Raka. Dengan senyuman di wajah dan harapan di hati, Valen tahu bahwa mereka akan menghadapi masa depan bersama, dengan cinta yang tidak akan pernah pudar.(kisahnya nyata dari penulis )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H