Dampak Era Digital pada Pola Asuh Orang Tua dan Peran Guru BK di Sekolah
Oleh:Â
Dewangga Rifki Aji Pangestu
Di era digital saat ini, media sosial telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk cara orang tua membesarkan anak-anak mereka. Sayangnya, perubahan ini tidak selalu positif. Banyak orang tua terjebak dalam standar dan tren yang beredar di media sosial, sehingga hubungan di dalam keluarga justru terganggu. Komunikasi yang dulunya hangat perlahan tergantikan oleh interaksi yang minim, bahkan privasi keluarga pun sering kali menjadi konsumsi publik. Â
Lebih parahnya lagi, pengawasan terhadap anak-anak mulai terabaikan. Anak-anak dengan bebas mengakses konten apa saja di internet, termasuk konten yang tidak pantas seperti bullying atau kekerasan. Kondisi ini dapat menjadi "bom waktu" yang berdampak buruk pada masa depan mereka. Seperti yang diungkapkan oleh psikolog Jean Twenge dalam bukunya "iGen", "Paparan media sosial secara berlebihan dapat merusak perkembangan sosial dan emosional anak." Â l
Saat ini, banyak anak tumbuh dengan kebiasaan menonton konten negatif di media sosial. Tanpa disadari, mereka meniru perilaku yang mereka lihat, sehingga karakter mereka perlahan terbentuk dengan cara yang salah. Bahkan, rasa hormat kepada orang tua semakin memudar. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa media sosial bisa menjadi pedang bermata dua di satu sisi memberikan hiburan dan informasi, tetapi disisi lain membawa dampak buruk jika tidak diawasi. Â
Peran Guru BK dalam membantu menangani permasalahan keluarga pada siswa. Guru BK bisa menjadi Penyelamat di Tengah Tantangan Digital. Melihat ancaman ini, guru Bimbingan dan Konseling (BK) memiliki peran yang sangat penting, baik di sekolah maupun di masyarakat. Guru BK bisa menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan orang tua untuk membangun pola asuh yang lebih baik. Untuk membantu permasalahan yang serupa, peranan yang dapat dilakukan oleh guru BK yaitu:
Mengadakan Sosialisasi Parenting
Guru BK dapat menggelar seminar atau pelatihan bagi orang tua. Dalam kegiatan ini, orang tua akan diajarkan cara membatasi akses anak terhadap konten yang tidak pantas serta mengelola penggunaan gadget. Dengan langkah ini, orang tua akan lebih memahami betapa pentingnya peran mereka dalam membentuk karakter anak.
Membuat Konten Edukasi di Media Sosial
Untuk menjangkau lebih banyak orang tua, guru BK juga bisa memanfaatkan media sosial sebagai alat edukasi. Video pendek, infografis, atau artikel tentang tips parenting dan penggunaan media sosial yang bijak bisa menjadi solusi. Langkah ini memungkinkan pesan edukatif menjangkau audiens yang lebih luas, terutama generasi muda yang aktif di dunia maya.