"Ran, jangan permainkan aku. Nanti aku marah. Ni, lihat. Kuku ini bisa mencakarmu."
Sinta memegang tangan Rani. Rani terus mejawab. " Sory ya nona novel. Tadi aku lihat kamu baca buku. Di belakangmu terlihat Rio berdiri sembunyi. Saat kamu taruh buku, Rio cekatan ngambilnya."
"Oh, gitu ya Ran."
"Iya, nonaaaa. Kirain kamu maen petak umpet sama pujaan hati."
"Ah, kamu ada saja Ran. Dia beda kelas. Malu-maluin." Sinta menjewer pipi Rani.
"Aku lapor ke ibu perpus dulu ya Ran. Aku penasaran sama novel yang mau aku pinjam."
"Nanti pinjam aja ke Rio!"
"Ih, Rani. Kamu ada-ada saja." Sinta terus bergegas ke ruang ibu perpus.
"Bu, apakah ada siswa yang pinjam buku tadi?"
"Coba ibu lihat catatan pinjaman."
"O, ada Sinta. Ni, catatan ke dua puluh. Namanya Rio. Kelas 9c."