Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Prangko di Surat Warna Ungu

19 Maret 2024   10:31 Diperbarui: 19 Maret 2024   10:44 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar poto sendiri

Agung dengan sabar menunggu kehadiran Ratih. Sayup-sayup perempuan dengan menjinjit tempat air terllihat. Agung sangat berharap ada Ratih di sana.

"Kau Ratih?" Ratih terkesima. Tidak terbayangkan ada Agung di pinggir jalan berdiri.

"Ya, kapan pulang Kak Agung? Kata Ratih terlihat malu-malu.

"Baru saja Aku sampai. Ratih, mengapa kau tulis surat seperti itu? Apa salahku?"

Ratih tersenyum dalam hati. Ternyata pancingan itu mengena. Lalu dia menjawab
"Emang apa salahnya?"

"Kamu terlalu cemburu Rat."

"Siapa sih cemburu? Aku sengaja menulis seperti itu biar kamu cepat pulang. Ratih sangat rindu." Ratih tersenyum sambil memegang tangan Agung.

"Ternyata Ratih pinter juga. Dia takut kehilangan. Demikian juga Aku." Pikir Agung sambil mengeratkan pengangan di jemari Ratih menyusuri anak tangga menuju tempat permandian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun