Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta di Kampus Seribu Jendela

18 Juli 2023   20:20 Diperbarui: 18 Juli 2023   20:30 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar pixabay.com (gratis)

 "Ren, boleh aku menyampaikan sesuatu?" Reni memandangku. Aku menjadi salah tingkah. Apakah ucapanku keliru?

"Tentang apa Rico?"

"Aku cinta padamu". Rasa malu berkecamuk di hati Rico. Reni menunduk.

"Rico, bukankah kau beberapa kali mengirim surat padaku?, dan selalu aku balas. Itu kataku yang sejujurnya.

"Tapi aku belum paham maksudmu".

"Aku perempuan Rico. Aku tidak mau tersakiti. Aku meyakini kau telah memiliki gadis setingkatmu".

"Kau salah sangka Reni"

"Perempuan lebih perasaan Rico. Sebagai idola karena kepintaranmu, aku tahu kau sangat dekat dengan gadis itu. Aku tidak mau mengganggu".

"Ren, kau salah duga. Aku masih sendiri. Jujur aku masih sendiri. Rico mendekat meyakinkan Reni.

"Rico..., berucap cinta, sayang itu mudah. Tapi menjaga cinta itu biar seiring selamnya yang susah. Maaf nanti kita bicara lagi. Ini sudah sore. Kita persiapan tentamen besok".

Reni berusaha memancing emosi Rico. Dia tidak ingin dipermainkan, walau dalam hatinya sudah lama jatuh cinta sama Rico. Pria yang ganteng, santun dan pintar. Selama itu pula Rico memendam perasaan. Menunggu jawaban dari perempuan yang dicintai. Selama itu pula Rico menahan rasa cemburu, karena sering kali dia melihat Reni sangat dekat dengan Jayus. Apakah aku menanti ketidakpastian? Apakah Reni sudah milik Jayus? Apakah aku bertepuk sebelah tangan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun