"Kalian berdua dengar kan kata Ratih. Tidak baiklah bertengkar soal perempuan. Ayo kita pulang.
Sudah malam. Nanti ada orang malam". Bapak pecalang menakuti.
Rupanya dengan mengatakan orang malam, mereka segera mengikuti langkah Bapak kelian maupun bapak pecalang. Mereka takut juga.
Belum sempat merebahkan badan, hp Ratih berbunyi.
"Rat, aku mencintaimu". Aduh, Bancu mengirim sms. Ratih merasa serba salah. Walau ada cinta yang tumbuh, tapi menjatuhkan pilihan tidak semudah itu, pikirnya. Dia berusaha menjawab tanpa mengecewakan.
"Bli, beri aku kesempatan belajar. Saatnya nanti dan kalau takdir, semua akan terjadi". Ratih menjawab sms Bancu.
Jawaban dan balasan itu ternyata membuat mereka berdua tidak tidur sampai pagi. Sampai hari raya Nyepi datang.
Tabanan, 22-3-23
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H