Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamar Nomer 8 di Hotel Horison

11 Juli 2023   21:16 Diperbarui: 11 Juli 2023   21:24 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan hari ini dari Tanah Lot menuju Kuta lumayan lancar. Cuman satu jam. Biasanya sampai satu setengah jam. Kemacetan terjadi di wilayah Kerobokan, Canggu. Sampai di lobi hotel Pak Putu mengangkat barang mereka.

"Apa masih ada acara?. Kalau tidak saya mau cari order lain." Pak Putu bertanya kepada mereka berdua. Aku sih pinginnya jalan-jalan bersama Tito.

"Masih siang Tito. Anterin dong aku, kemana lagi?" Ririn bermanja. Mereka duduk-duduk di loby hotel. Tito masih memikirkan untuk menyelesaikan pesanan lukisan. Tapi dia tidak ingin mengecewakan Ririn.

"Kita jalan-jalan di sini aja ya?"

Walau cemberut, Ririn menerima tawaran itu. Ririn terus mengajak Tito ke kamar untuk menaruh beberapa barang belanja saat ke Tanah Lot.

"Kamarku di sebelah kiri. Tunggu di lobi kamar bentar ya Tito." Ririn memasuki kamar. Tidak lama Ririn sudah membawakan kopi.

"Silahkan minum Tito. Aku mau mandi. Gerah sekali".

"Aku sendirian di sini?" Tanya Tito, sambil menikmati rokok dan seruput kopi.

"Hemm, Ririn tersenyum. Ok, di kamarku aja, tapi aku tinggal mandi dulu ya?"

"Aku ikut mandi?" Tito nyeletuk bicara. Sebenarnya ia merasa malu, mengapa kata itu terucap. Tapi mungkin bener juga, karena Tito tersanjung akan kecantikan Ririn. "Ririn begitu sempurna," Pikirnya.

"Uh, ngaco."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun