Apalagi ketika akhir semester tiba, mereka bisa mempresentasikan dan memamerkan proyek tersebut. Baik yang belum berhasil maupun yang akhirnya bisa dipanen. Orang tua yang datang ketika pembagian rapor juga memberikan apresiasinya. Kalian hebat, nak!
Merdeka Belajar mungkin masih banyak disalahartikan. Bagaimana Merdeka Belajar kerapkali diafirmasi sebagai belajar yang semau-maunya, tanpa arahan dan tanpa tujuan. Padahal esensi dari Merdeka Belajar sejatinya tentang kemandirian dan tanggung jawab.
Kontribusi murid sebagai subjek pendidikan, bukan lagi objek menjadi sangat penting. Murid diharapkan bisa menjadi pribadi yang tak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga mampu menjawab tantangan zaman dengan mentalitas, adab, perilaku, serta nilai-nilai yang bertumpu pada Pancasila.
Ki Hajar Dewantara pernah berkata, "Dengan adanya budi pekerti, tiap-tiap manusia berdiri sebagai manusia merdeka (berpribadi), yang dapat memerintah atau menguasai diri sendiri. Inilah manusia beradab dan itulah maksud dan tujuan pendidikan dalam garis besarnya."
Semoga dengan Semarak Merdeka Belajar ini pendidikan di Indonesia bisa terus berkembang, maju, dan membentuk manusia Indonesia seutuhnya. Manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Serta mandiri, bergotong-royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif. Salam Merdeka Belajar! Panjang umur perjuangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H