Mohon tunggu...
Devita Wijayanti
Devita Wijayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010180

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

TB 2 - Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

28 November 2024   10:20 Diperbarui: 28 November 2024   10:20 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 6 Dokpri TB 2 Pendidikan Antikorupsi dan Etik UMB

Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin sangat dipengaruhi oleh pemahaman diri mereka. Ketika seorang pemimpin memiliki kesadaran akan nilai-nilai, tujuan, dan batasan pribadi mereka, mereka lebih mampu membuat keputusan yang sejalan dengan visi dan misi organisasi.

 Dengan memahami motivasi di balik keputusan mereka, pemimpin dapat mengurangi risiko pengambilan keputusan yang didasarkan pada emosi sesaat atau tekanan eksternal. Pemahaman diri memungkinkan pemimpin untuk bertindak secara konsisten sesuai dengan nilai-nilai pribadi dan organisasi, sehingga menciptakan stabilitas dalam kepemimpinan.

7.  Mendorong Pertumbuhan Pribadi dan Profesional

Pemahaman diri adalah kunci untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Dengan mengenali area di mana mereka perlu berkembang, pemimpin dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. 

Pemimpin yang memiliki kesadaran diri cenderung terbuka terhadap umpan balik dan belajar dari pengalaman masa lalu. Ini membantu mereka menjadi lebih efektif dalam peran kepemimpinan mereka. Dengan memahami apa yang ingin dicapai secara pribadi maupun profesional, pemimpin dapat menetapkan tujuan yang realistis dan berfokus pada pencapaian tersebut.

Bagaimana Ajaran Ki Ageng Suryomentaram Tentang Tanggung Jawab Sosial Dapat Diterapkan Dalam Konteks Kepemimpinan Modern?

      Ajaran Ki Ageng Suryomentaram tentang tanggung jawab sosial memiliki relevansi yang sangat tinggi dalam konteks kepemimpinan modern. Dalam dunia yang semakin kompleks ini, pemimpin diharapkan tidak hanya fokus pada pencapaian tujuan organisasi, tetapi juga berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat dan lingkungan. 

Berikut adalah penjelasan mendalam tentang bagaimana ajaran tersebut dapat diterapkan dalam praktik kepemimpinan saat ini.

1.  Kesadaran Sosial dan Etika

Ki Ageng menekankan pentingnya kesadaran sosial sebagai landasan untuk bertindak. Pemimpin modern perlu memahami isu-isu sosial yang dihadapi oleh komunitas mereka dan berusaha untuk memberikan solusi. Kesadaran ini mencakup pemahaman tentang kebutuhan masyarakat, tantangan yang mereka hadapi, serta dampak dari keputusan yang diambil oleh pemimpin.

Ajaran Ki Ageng menekankan integritas dan kejujuran. Pemimpin harus memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil tidak hanya menguntungkan organisasi tetapi juga mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat. Dengan menerapkan prinsip etika dalam pengambilan keputusan, pemimpin dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun