Mohon tunggu...
Devita Wijayanti
Devita Wijayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010180

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

TB 2 - Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

28 November 2024   10:20 Diperbarui: 28 November 2024   10:20 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 6 Dokpri TB 2 Pendidikan Antikorupsi dan Etik UMB

Ajaran Ki Ageng Suryomentaram menekankan pentingnya hidup sederhana dan tidak berlebihan. Ketika individu menjalani kehidupan yang sederhana, mereka cenderung tidak terjebak dalam gaya hidup konsumtif yang memicu keinginan untuk mendapatkan lebih banyak kekayaan dengan cara yang tidak etis. Kesederhanaan membantu individu untuk merasa cukup dengan apa yang mereka miliki, sehingga mengurangi godaan untuk melakukan korupsi.

2.  Membangun Kesadaran Diri

Kesederhanaan juga mendorong individu untuk melakukan refleksi diri dan memahami batasan serta kebutuhan mereka. Dengan kesadaran diri yang tinggi, seseorang dapat menghindari perilaku korupsi yang sering kali muncul dari ambisi dan keinginan yang tidak terkendali. Ki Ageng Suryomentaram mengajarkan bahwa dengan memahami diri sendiri, individu dapat lebih bijaksana dalam mengambil keputusan dan bertindak.

3.  Menumbuhkan Rasa Syukur

Prinsip kesederhanaan dalam ajaran Ki Ageng Suryomentaram juga terkait dengan rasa syukur. Ketika seseorang hidup sederhana, mereka lebih mampu menghargai apa yang mereka miliki dan bersyukur atasnya. Rasa syukur ini dapat mencegah individu dari perasaan tidak puas yang sering kali menjadi pemicu tindakan korupsi. Dengan bersyukur, individu akan lebih fokus pada hal-hal positif dalam hidup mereka dan tidak tergoda untuk mencari kekayaan secara ilegal.

4.  Menciptakan Lingkungan yang Sehat

Kesederhanaan dalam gaya hidup juga dapat menciptakan lingkungan sosial yang sehat. Ketika masyarakat secara kolektif menjalani hidup sederhana, nilai-nilai moral dan etika akan lebih mudah ditanamkan. Lingkungan yang sehat ini akan mengurangi peluang bagi praktik korupsi untuk berkembang, karena masyarakat akan saling mendukung dalam menegakkan integritas dan kejujuran.

5.  Mendorong Tanggung Jawab Sosial

Ajaran Ki Ageng Suryomentaram menekankan pentingnya tanggung jawab sosial sebagai bagian dari kesederhanaan. Ketika individu merasa cukup dan hidup sederhana, mereka akan lebih cenderung untuk berkontribusi pada masyarakat dan lingkungan sekitar daripada mencari keuntungan pribadi melalui cara-cara curang. Tanggung jawab sosial ini menjadi penghalang bagi perilaku korupsi.

6.  Menjadi Teladan bagi Orang Lain

Individu yang menjalani hidup sederhana dapat menjadi teladan bagi orang lain di sekitarnya. Dengan menunjukkan bahwa kebahagiaan dan kepuasan dapat dicapai tanpa harus terlibat dalam praktik korupsi, mereka dapat menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak tersebut. Hal ini menciptakan budaya anti-korupsi di dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun