Mohon tunggu...
Devita Maharani
Devita Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS MERCU BUANA

43221010102 - Dosen Pengampu Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Akuntansi FEB - Mata Kuliah: Sistem Informasi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

TB 1 - Berpikir Positif dan Berkomunikasi Efektif

25 September 2022   16:15 Diperbarui: 1 Oktober 2022   12:58 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar berpikir positif: Facebook/Simona Bonalini Ilustrations

- Jangan mengulang ide atau intisari

Jika Anda ingin berbagi ide dengan atasan atau dalam rapat, periksa terlebih dahulu apakah ide tersebut sudah dibagikan kepada orang lain. Jadi lebih baik tidak dipublikasikan. Karena orang umumnya tidak tertarik mendengar ide diulang. Saat menyajikan analisis anda, hindari pengulangan pernyataan yang berupa teori atau kesimpulan. Sesuaikan pesanan pengiriman anda untuk fokus pada pengiriman.

- Jangan bicara terlalu lambat

Jika anda berbicara lambat atau terlambat, orang lain hanya akan bosan dan kesal. Juga, cara anda berbicara terlalu dalam, memberikan kesan ragu-ragu dan ketidakstabilan. Jadi berbicaralah dengan nada optimis, tegas dan percaya diri.

Namun yang perlu kita ingat adalah ini tidak berarti bahwa anda harus berbicara dengan cepat tanpa menggunakan ritme. Anda harus pandai memutuskan kecepatan bicara, di mana harus berbicara dan di mana harus berhenti. Banyak latihan/pengalaman presentasi akan membantu anda mendapatkan ritme komunikasi yang tepat.

- Hindari Gumamam yang Terlalu Sering

Jangan terlalu banyak mengeluh. Karena itu akan mengakhiri percakapan anda. Lagi pula, menunggu percakapan anda berakhir itu melelahkan. Sebisa mungkin hindari atau hilangkan pengulangan seperti “uhmmm…., eeee…., oooo……”, dsb. Hal ini juga akan mengurangi rasa hormat calon pendengar, karena ditentukan bahwa anda tidak mengetahui pokok pembicaraan.

- Hindari humor yang tidak perlu.

Untuk mencairkan suasana, ada baiknya memang untuk melontarkan humor. Namun, anda harus peka dan tanggap akan merasakan suasana setelah melemparkan humor. Lawan bicara didorong untuk tertawa atau tertawa melalui pengekangan. Atau bahkan menunjukkan wajah marah dan lucu untuk anda. Jika orang lain tidak menyukai humor anda, ulangi percakapan. Jangan memaksa orang lain untuk menertawakan humor anda yang gagal.

CONTOH KOMUNIKASI EFEKTIF

Kita dapat meningkatkan kemampuan kita untuk berkomunikasi secara efektif dengan menggunakan banyak contoh metode atau praktik, antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun