Mohon tunggu...
Devi sinaga
Devi sinaga Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis semiotika Teori Charles Sanders Peirce dalam Puisi "Gadis Peminta Minta"

5 November 2024   21:46 Diperbarui: 5 November 2024   21:57 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Analisi ini dilakukan menggunakan semiotika Charles Sanders Peirce pada puisi "Gadis peminta-minta"  karya Toto S Bactia. Berikut ini akan diuraikan mengenai ikon, indeks dan simbol.

"Gadis Peminta-minta"

( Karya Toto S. Bachtiar)

Setiap kali bertemu, gadis kecil berkaleng kecil 

Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka 

Tengadah padaku, pada bulan merah jambu 

Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa.

Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil 

Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok 

Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan 

Gembira dari kemayaan riang.

Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral 

Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hafal 

Jiwa begitu murni, terlalu murni 

Untuk bisa membagi dukaku.

Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil 

Bulan di atas itu, tak ada yang punya 

Dan kotaku, oh kotaku

Hidupnya tak lagi punya tanda.

Dari puisi di atas dapat dianalisis sebagai berikud;

A. Ikon

1. Pada bait pertama, Setiap kali bertemu, gadis kecil berkaleng kecil. Bait tersebut menggambarkan subjek yang bertemu seseorang. Gadis kecil berkaleng kecil memiliki hubungan kemiripan dengan apa yang diwakilinya, yaitu gadis berkaleng kecil mencerminkan seorang gadis yang hidup dalam kemiskinan dan mencerminkan penderitaan dalam hidupnya   

2. ada baris ketiga, bait pertama. Tengadah padaku, pada bulan merah jambu. pada bait tersebut kata tegadah mengartikan menghadap kepadaku, Aku disini adalah bulan merah jambu. Bulan merah jambu sering diartikan sebagai sebuah kebahagian dan cita cita.

3. pada bait ke kedua, Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan Gembira dari kemayaan riang. Pada bait tersebut kata angan angan yang gemerlapan menggambarkan kenginginan bersinar, berkilau. Disini yang mengharapkan krhidupan yang berkilau adalah sosok gadis kecil berkaleng kecil. Arti dari kemayan riang adalah kegembiraan hati. Gadis kecil itu hudup mengandalkan keinginan, harapan dan kegembiraan hati. 

4. pada bait ketiga, Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hafal Pada baris ini, ikon kau adalah gadis kecil berkaleng kecil yang melewati atau berjalan di air yang kotor. Pada kata begitu kau hafal mengartikan bahwa gadis kecil itu sudah terbiasa berjalan diatas yang kotor. 

5. Pada bait ketiga, Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral pada bait ini kata duniamu merupakan keinginan hidup dan imajinasi yang besar. Menara katedral yang menjulang di atas gadis peminta-minta adalah ikon dari harapan akan kehidupan yang lebih baik.

6. Pada bait kedua, baris ketiga Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok . Pada bait ini kata melulur sosok merupakan proses pemurnian jiwa. Dimana sosok yang dimaksud adalah gadis berkaleng kecil. Gadis berkaleng kecil yang dimurnikan oleh penderitaan. 

B. Indeks

1.Pada bait keempat, Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil Bulan di atas itu, tak ada yang punya. Pada bait ini, bulan di atas itu tak ada yang punya merupakan sebab yang terjadi apabila gadis berkaleng kecil itu mati. Kata mati sebagaii tanda bahwa gadis itu akan pergi selamnya.   

C. Simbol

1.Pada bait pertama gadis kecil berkaleng kecil. Merupakam simbol dari kemiskinan dan penderitaan.

2.Pada bait pertama baris ketiga, bulan merah jambu merupakan simbol dari kebahagian dan kegembiraan

3.Pada bait kedua baris keempat kemayaan riang. Merupakan simbol dari kegembiraan 

4.Pada bait ketiga menara katedral melambangkan sesuatu yang tinggi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun