Tantangan Mewujudkan Pemerataan Pembangunan melalui Pendidikan
      Keterbatasan akses ke fasilitas pendidikan dan infrastruktur yang buruk menjadi salah satu tantangan utama dalam pemerataan pembangunan. Daerah terpencil dan kurang berkembang sering kali memiliki sekolah dengan fasilitas yang tidak memadai, seperti ruang kelas yang sempit, peralatan yang usang, dan kondisi sanitasi yang buruk.
Kurangnya  dana  dan  infrastruktur  pendidikan  yang  memadai  juga  berdampak  pada ketersediaan  guru  yang  berkualitas.  Kekurangan  guru  berkualitas  dapat  menjadi  penghambat  dalam penyediaan  pendidikan  yang  berkualitas,  terutama  di  daerah-daerah  terpencil  dan  miskin.  Hal  ini mengakibatkan  kurangnya  kesempatan  untuk memperoleh pendidikan  yang berkualitas  bagi siswa di daerah-daerah  tersebut. Selain  itu,  tantangan  lain  dalam  mewujudkan  pemerataan  pembangunan melalui  pendidikan  adalah  kurangnya  kesadaran  dan  partisipasi  masyarakat  dalam  mendukung pendidikan.  Keterlibatan  aktif  dari  orang  tua  dan  masyarakat  dalam  mendukung  pendidikan  dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa.
Untuk   mengatasi   tantangan   dalam   mewujudkan   pemerataan   pembangunan   melalui pendidikan,  diperlukan  upaya  bersama  dari  pemerintah  dan  masyarakat.  Pemerintah  perlu meningkatkan  alokasi  anggaran  pendidikan  dan  memperbaiki  infrastruktur  pendidikan  yang  ada. Selain  itu,  diperlukan  program  pelatihan  dan  pengembangan  untuk  meningkatkan  kualitas  guru dan tenaga  pendidik.  Masyarakat  juga  perlu  mendukung  upaya  pemerintah  dengan  terlibat  aktif  dalam mendukung pendidikan, baik melalui dukungan moral maupun material.
KESIMPULAN
Kesenjangan akses yang tidak merata terhadap pendidikan berkualitas masih menjadi masalah besar, terutama di daerah terpencil dan miskin. Keterbatasan infrastruktur, jarak yang jauh dari sekolah, dan kurangnya fasilitas pendidikan mempengaruhi kesempatan siswa untuk mendapatkan pendidikan yang setara. Investasi dalam pembangunan infrastruktur pendidikan dan penyediaan transportasi yang memadai merupakan langkah krusial untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, kualitas pendidikan seringkali bervariasi tergantung pada lokasi dan kondisi sosial ekonomi. Sekolah-sekolah di daerah miskin atau terpencil seringkali kekurangan tenaga pendidik yang berkualitas dan sumber daya yang memadai. Upaya untuk meningkatkan pelatihan bagi guru dan penyediaan sumber daya yang memadai di semua daerah sangat penting untuk memastikan kualitas pendidikan yang merata. Lalu yang tidak kalah penting juga yaitu kurangnya pendanaan dan sumber daya untuk pendidikan yang merupakan tantangan yang signifikan. Banyak daerah tidak memiliki anggaran yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang dasar. Pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama untuk meningkatkan pendanaan dan efisiensi pengeluaran dalam sektor pendidikan.
Â
DAFTAR PUSTAKA
Rismayani,  R.,  Lestari,  E.  A.,  &  Tarigan,  N.  N.  U.  B.  (2021).  Problematika  Sarana  dan  Prasarana Pendidikan. Al-Ulum: Jurnal Pendidikan Islam, 2 (2), 136-149.
Mongan, J. J. S. (2019). Pengaruh pengeluaran pemerintah bidang pendidikan dan kesehatan terhadap indeks   pembangunan   manusia   di   Indonesia. Indonesian Treasury Review: Jurnal Perbendaharaan, Keuangan Negara dan Kebijakan Publik ,4(2), 163-176.
Muvid,  M.  B.  (2022).  Konsep  Pemerataan  Pembangunan  Pendidikan  Nasional  Sebagai  Alternatif Kemajuan Pendidikan Indonesia.Widya Balina,7(2), 469-476.