untuk merasakan langsung kehidupan kaum Dhuafa tersebut. seperti kita ketahui, bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang sejatinya saling membutuhkan satu sama lain.
kondisi perekonomian sebagian masyarakat di DKI jakarta perlu mendapat penganganan yang tepat dalam membangun dan mengubahnya menjadi masyarakat mapan dalam finansial atau pemenuhan kebutuhan hidup. keluarga yang menjalani aktivitas kehidupannya terkadang jauh dari kata cukup, bahkan kekurangan. untuk itu, perlu ada bantuan yang tepat dari pemangku kebijakan. dan orang lain guna memberdayakan keluarga - keluarga tesebut. agar bisa bangkit dan menyelesaikan masalah kehidupannya sendiri. undang undang Dasar 1945 pasal 34 ayat ( 1 ) menyebutkan bahwa " fakir miskin dan anak - anak terlantar dipelihara negara".
kegiatan pemberdayaan Dhuafa ini bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk berbuat kebaikan kepada oarng lain yang membutuhkan. ini merupakan suatu proses implementasi terhadap ajaran agama yang disampaikan dengan tanpa adanya unsur - unsur paksaan. dan kegiatan ini dilaksanakan atas dasar kesadaran akan kewajiban moral terhadap sesama umat manusia dan terhadap agamanya. sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al isra ayat 26 : 2
وَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا
" dan berikanlah kepada keluarga - keluarga yang dekat akan hak nya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur - hamburkan ( hartamu ) secara boros ". dijelaskan juga dalam surat Al - Ma'un yang dimana surat tersebut selalu dibacakan oleh murid - murid KH. Ahmad Dahlan dalam pengajarannya. karena beberapa ayat dari suart Al ma'un menjelaskan tentang orang - orang yang mendustakan agama ". yaitu orang - orang yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin. ( Al Ma'un )
keluarga Dhuafa
bapak rian merupakan kepala keluarga yang bekerja sebagai serabutan, karena pekerjaannya tersebut tidak tetap atau tidak mendapatkan pekerjaan setaip harinya, sehingga kelurag bapak rian dan ibu nani mengalami kesulitan perekonomian. jika pak rian tidak bekerja, maka ibu nani berjualan pecel sayur dan terkadang menitipkan gorengan diwarung untuk memenuhikebutuhan sehari - hari.
ketika ibu nani berjualan disekitar rumahnya banyak yang berhutang sehingga uang nya tidak bisa diputar kembali untuk memenuhi untuk modal usaha. hal ini membuat ibu nani enggan berjualan disekitar rumahnya lagi, dan jika berjualan keliling ibu nani harus menunggu suaminya pulang kerumah agar anak - anaknya tetap ada yang menjaga.
permasalahan keluarga Dhuafa
kebutuhan ekonomi yang besar dengan jumlah anggota keluarga yang banyak, sehingga tidak tercukupi kebutuhan sehari - hari seperti makan dan tempat tinggal yang kurang layak selaain itu keluarga bapak rian juga membiayai adiknya yang masih duduk di sekolah menengah atas (SMA ). oleh sebab itu istri juga harus membantu untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dengan berjualan pecel dan gorengan. ibu nani atau istri dari bapak rian berjualan tidak menentu karena anak - anaknya yang masih kecil daln belum bisa ditinggalkan dirumah. hal ini karena suami sedang bekerja dan adik ipar yang masih bersekolah. dengan adanya permasalahn tersebut, kami bermaksud ingin sedikit mengurangi beban beliau agar bisa membantu kebutuhan sehari - hari keluarganya.