Mohon tunggu...
Devi Meicylia
Devi Meicylia Mohon Tunggu... Guru - Peduli, seperti itulah kita bersikap

Jadilah manusia yang peduli, agar kau akan menemukan kesuksesan meskipun ditempat yang tak kau kenali (Devi Meicylia)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Patahan Hati

12 Mei 2022   11:20 Diperbarui: 12 Mei 2022   11:32 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ranting itu tak lagi sama

Seolah kering tak bersandar pada dahan yang telah patah

Memupuk kehancuran akan harapan yang telah tiada

Dikala asah tak berempati pada ruas yang salah

Begitupun hatinya yang hancur tanpa daya

Memendam derita yang dibayangi oleh amarah

Tarikan nafasnya seolah sesak membelenggu

Bergemuruh kepada hati yang dilanda kehancuran

Ruangnya bahkan tak mengetuk seperti dulu

Seperti kehilangan arah dan terombang-ambing oleh goresan

Kepingan-kepingan luka mulai menghitam bagai kelabu

Tanpa sadar dirinya meminta kepada hati dengan penuh keraguan

Duhai hati yang telah patah bagai ranting tanpa dedaunan

Berbisiklah dirimu kepada semesta yang mengagumi

Teriakanlah luka yang dirinya berikan tanpa kasihan

Curahkanlah betapa dalamnya luka yang engkau ratapi disetiap pagi

Fikirkanlah bagaimana sakit-sakit itu tak terabaikan

Lalu percayalah jika esok berlalu semua hilang dengan sendiri

Jangan risau terhadap takdir

Sebab ia akan menunjukkan jalan kemana dirimu melangkah

Besarkanlah sabarmu meski anganmu telah hancur

Kumpulkan lagi reruntuhan hati yang pernah rapuh

Bayangkan semua hal indah dengan tetap berdiri tegar

Karena disanalah Tuhan selalu menunjukkan jalan yang benar

Gorontalo, 12 Mei 2022

"Devi Meicylia"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun