Mohon tunggu...
devilian angel
devilian angel Mohon Tunggu... -

silahkan di komen aja ya

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Vaksinasi: Pilihan Rasional (Bukan Emosional) Anda (Bagian 2)

28 Desember 2014   03:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:20 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kenali, diskusi, dan tetapkan pilihan vaksin anda

To my little one and other children in the world: as my undying lovealone is not enough to protect you

Rangkaian tulisan saya bukan saya tujukan untuk menjadi juri ataskeputusan teman teman untuk memvaksin atau tidak memvaksin. Vaksinasi adalah hak anda dan anak anda (note: hak yang dapat mempengaruhi hidup orang lain juga). Namun, harap diingat dalam vaksinasi pilihan yang ada bukan hanya vaksin atau tidak vaksin, namun juga ada pilihan hanya memberikan vaksin yang teman teman rasa memang cocok dengan kondisi, menunda atau tidak memberikan vaksin yang dianggap belum sesuai kondisi, atau merubah susunan pemberian vaksin sesuai kebutuhan(walaupun tidak direkomendasikan), dll.

Saya berharap tulisan inibisa membantu teman-teman untuk menetapkan pilihan yang teman-temananggap terbaik bagi anak anak anda. Selain itu, TULISAN INI TIDAKDIMAKSUDKAN UNTUK MENGGANTIKAN SARAN DARI TENAGA MEDIS/DOKTER ANDA,tetaplah berkonsultasi dengan dokter anda karena dokter anda jauhlebih tahu kebutuhan medis anak anda daripada saya.

Selanjutnya saya perlu tekankan bahwa saya adalah orang biasa, sampai tulisan ini saya buat saya tidak punya keterkaitan pribadi ataupun profesional dengan pabrik farmasi apapun (keterkaitan saya hanyawaktu saya membeli obat dari apotek), saya bukan tukang obat, saya bukan penjual buku, saya bukan antek asing, saya bukan agen zionis, dan lebih penting lagi saya bukan batman, superman, iron man, ataupun sang legendaris optimus prime (:D).

Tulisan ini adalah hasil ringkasan dari buku:

A. The Vaccine Answer Book (2009). Penulis:Jamie LOEHR, MD, FAAFP (MD=medical doctor, FAAFP=Felow, AmericanAcademy of Family Physician). Sedikit ulasan tentang beliau: beliauadalah seorang family Physician di Rochester dan Ithaca New York.Beliau berpengalaman selama 18 tahun dan sangat tertarik padakesehatan anak dan ibu dalam masa kehamilan.

B. Your Baby’s Best Shot (2012):why vaccines are safe and safelives: Penulis: StacyMintzer Herlihy dan E. Allison Haggood.Sedikit ulasan tentang StacyMintzer Herlihy: penulis freelance yang hasil karyanya telah banyakdipublikasikan antara lain di USA today dan Big Apple ParentMagazine, sedangkan E. Allison Haggood dalah seorang profesorpsikologi di sebuah community college yang sebelumnya berprofesisebagai tenaga medis dan peneliti di bidang penyakit kejiwaan pada orang dewasa.

C.Do vaccines cause that (2008): A guide for evaluating vaccine safety and concerns. Penulis: martin G. Myers, M.D dan Diego Pineda. Sedikit ulasan tentang Dr.Myers, beliau adalah ahli vaksin yang telah diakui secara internasional dan merupakan mantan Kepala Departemen Kesehatan USA dan Kepala Program Vaksin Nasional USA. Sedangkan Mr.Pineda adalah seorang Penulis di American Medical Writers Association (AMWA).

Saya merangkum isi tulisan saya untuk anda yang sedang terlalu sibuk untuk membaca pada tabel di bawah, tetapi saya menyarankan setelah anda punya waktu luang bacalah tulisan ini secara detil karena ada beberapa detil yang saya rasa anda perlu tahu juga. Atauuu jauh lebihbaik jika anda membaca bukunya secara langsung. Mari kita mulai saja ya:

Jenis vaksin

Manfaat (B): Resiko (R)

Keterangan

Vaksin pneumococcal: PCV7 dan PPV23

B>>>>R

Manfaat perlindungan jauh lebih besar daripada resiko efek samping (baca ulasan)

HiB

B>>>>R

Manfaat perlindungan jauh lebih besar daripada resiko efek samping (baca ulasan)

Vaksin DTaP dan variasinya

B>>R*

Manfaat perlindungan masih jauh lebih besar daripada resiko, namun ada sedikit resiko parah yang mungkin terjadi  untk DTap saja(Silahkan baca ulasan)

Vaksin Polio

B>>>>R

Manfaat perlindungan jauh lebih besar daripada resiko efek samping (baca ulasan)

Vaksin rotavirus

B>>>>R

Manfaat perlindungan jauh lebih besar daripada resiko efek samping (baca ulasan)

Vaksin Influenza

B>>>>R**

Manfaat perlindungan jauh lebih besar daripada resiko efek samping (baca ulasan), sangat direkomendasikan untuk negara 4 musim, namun bagaimana dengan Indonesia??

Vaksin Hepatitis B

B>>>>R

Manfaat perlindungan jauh lebih besar daripada resiko efek samping, ada kemungkinan efek samping parah (1 dosis diantara 1.000.000 dosi/1:1.000.000) (baca ulasan)

Vaksin MMR

B>>>>R**

Manfaat perlindungan jauh lebih besar daripada resiko efek samping, ada kemungkinan efek samping parah (1 dosis diantara 1.000.000 dosis). (baca ulasan). Ada kekhawatiran terhadap timbulnya autisme,yang tidak terbukti sama sekali (baca tulisan pertama saya dan lebih detil selanjutnya di tulisan berikutnya)

Vaksin Chickenpox

B>>>>R*

Manfaat perlindungan jauh lebih besar daripada resiko efek samping, ada kemungkinan efek samping parah namun sangat jarang terjadi, masih dilakukan riset mengenai kepastian bahwa vaksin ini penyebabnya atau ada sebab musabab lainnya

Vaksin Hepatitis A

B>>>>R

Manfaat perlindungan jauh lebih besar daripada resiko efek samping (baca ulasan)

Vaksin meningococcal

B>>>>R*

Manfaat perlindungan jauh lebih besar daripada resiko efek samping, ada kemungkinan efek samping berupa Gullain Barre Syndrome namun sangat jarang terjadi, masih dilakukan riset mengenai kepastian bahwa vaksin ini penyebabnya atau ada sebab musabab lainnya (baca ulasan)

Vaksin HPV

B>>>>R

Manfaat perlindungan jauh lebih besar daripada resiko efek samping (baca ulasan)

Dalam tulisan ini efektivitas sebuah vaksin artinya besarnya peluangpenerima vaksin untuk mengembangkan antibodi dari penyakit yang diatasi dengan vaksin tersebut. Sedangkan efek samping vaksin/resiko dikategorikan menjadi 3, yaitu:

1. Efek samping ringan seperti demam ringan, mengantuk, dan kemerah-merahan pada bekas suntikan. Sebagai contohnya anak saya tidur lebih lama daripada biasanya setelah vaksinasisewaktu umur 2 dan 4 bulan.

2. Efek samping sedang mencakup tangisan yang cukup lama,demam sedang, gatal-gatal, dan rasa nyeri. Efek samping sedang dapat diatasi dengan pereda rasa sakit. Jenis obat pereda rasa sakit yang direkomendasikan adalah paracetamol atau kadang disebut acetaminophen dan ibuprofen. Acetaminophen (di USA dikenal dengan merk infant tylenol) lebih ramah terhadap perut anak-anak namun harus diminumkan setiap beebrapa jam. Ibuprofen bekerja lebih hebat dalam meredakan demam dan nyeri dan memerlukanwaktu lebih lama untuk diminumkan kembali namun tidakterlalu ramah bagi perut anak-anak. Ahh saya ingat saat anak saya mengalami demam mencapai 39.7 C selama sehari setelah mendapat 6 vaksin sekaligus dalam satu waktu saat dia berusia 6 bulan. Saya hanya terus memberi dia ASI, dua kali setengah dosis acetaminophen, dan memperbanyak istirahat/ tidurnya untuk pemulihan.Silahkan diskusikan dengan dokter anda mengenai hal ini.

3. Efek samping berat seperti pneumonia dan seizure (stroke mendadak dll). Efek samping berat memerlukan tindakan medis yang lebih khusus. Centers of Dissease Control and Prevention (CDC)menyebutkan efek samping berat ini sangat sangat jarang terjadi.Peluang terjadinya efek samping berat ini menimpa antara 1 dari ratusan ribu bahkan jutaan penerima vaksin (1:1.000.000) atau bahkan belum pernah ada efek samping berat dari sebuah vaksin yangterdeteksi (lebih lengkapnya lihat di uraian pada masing-masing vaksin). Efek samping berat ini dapat terjadi jika penerima vaksinmempunyai alergi terhadap bahan-bahan yang ada dalam vaksin ataukarena alasan kesehatan khusus. Dengan demikian, dokter andalah yang paling tahu apakah anak anda dapat menerima sebuah vaksin atau tidak.

Vaksin adalah sebuah bahan yang diintroduksi kedalam tubuh untukmenstimulasi sebuah respon imun melawanmikroorganisme viral atau bakteri tertentu. Jadi vaksinasimenimbulkan imunisasi, imunisasi terhadap penyakit akibat virus ataubakteri. Hanya bakteri dan virus penginfeksi yang dapat menimbulkan dampak penyaki tparah yang dibuat vaksin sebagai contohnya vaksin untuk melawan bakteri pneumococcal dan pelawan virus polio. Untuk tulisan ini sayamembatasi ulasan mengenai 4 buah vaksin karena tulisannya sudah jad isangat panjang, sedangkan untuk ulasan mengenai vaksin lainnya akan saya tulis di tulisan selanjutnya (Haha harap bersabar untuk membaca tulisan yang super duper panjang ini ya)

1. Vaksin untuk melawan infeksi bakteri pneumococcal

Pneumococcus adalah nama umum untuk bakteri Streptococcus penumoniae. Bakteri ini umumnya ditemukan di paru-paru, tetapi juga dapat menginfeksi bagian lain dari tubuh yang menyebabkan meningitis (radang pada selaput otak),sepsis (infeksi aliran darah), infeksi telinga, dan infeksi gabungan dari semuanya. Infeksi ini bisa berkisar dari tingkat ringan sampa iparah. Meningitis adalah hal yang sangat serius bahkan denga nperawatan kesehatan yang baik, 1 dari 20 pasien dengan meningitis meninggal dunia. Di USA diperkirakan 5 juta kasus infeksi teling asetiap tahun terjadi, ditambah dengan lebih dari 100.000 infeksi aliran darah, dan beberapa ratus kasus meningitis per tahun. Lebihdari 200 anak meninggal per tahun akibat komplikasi dari infeksi ini dan banyak anak-anak yang hidup dengan konsekuensi seumur hidup seperti kerusakan otak dan kehilangan pendengaran. Sementara  kasus yang ringan dapat ditangani dengan antibiotik, kasus-kasus yang berat memerlukan tindakan medis yang lebih rumit seperti spinal taps (gampangnya pengambilan cairan sumsum tulang belakang).Kabar buruknya, beberapa bakteri ini telah menjadi kebal terhadap antiobitik umum seperti penicillin.

Tipe vaksin untuk mencegah infeksi bakteri ini adalah PPV7 (merk dagang di USA: prevnar) untuk anak -anak sampai usia 5 tahun dan PPV23(merk dagang di USA adalah Pneumovax) untuk dewasa muda dengan penyakit tertentu seperti diabetes, orang berusia lebih dari 65tahun, semua perokok, penyandang asma, dan anak anak yang mempunyai kondisi khusus dan yang punya kecenderungan resiko tinggi. Prevnar dikenalkan pada tahun 2000 dan telah menunjukkan pengurangan kasusinfeksi Pneumococcus secara signifikan. Sementara Pneumovax dikategorikan sangat efektif untuk orang berusia lanjut.

Efek Samping vaksin: Kedua vaksin ini hanya menggunakan bagian dari bakteria bukan sel utuh bakteria atau disebut vaksinpoli-sakarida sehingga tidak ada kemungkinan untuk mengembangkan penyakit dari vaksin. Prevnar tidak menunjukkan adanya efek samping serius atau permanen. Ada sekitar 2% resiko menimbulkan demam tinggi dan peluang 1 penerima berbanding 4 penerima mengalami kemerahan pada daerah yang disuntik. Sementara Pneumovax sangat aman dengan kurang dari 1%penerima mengalami pegal di lengan yang disuntik. Kedua vaksin ini tidak dianjurkan untuk orang yang sedang tidak enak badan, untukmenerimanya pasien harus sudah dalam kondisi sehat. Menimbang fungsi proteksi dan efek samping yang ringan, jikalaupun kita bukanseorang yang pro vaksin, secara rasional vaksin ini diperlukan olehanak kita.

2. Vaksin untuk melawan HiB (The Haemophilus Influenzae Type B)

Bakteri ini sering dijumpai di mulut dan hidung tanpa menimbulkanmasalah, tetapi terkadang HiB menyerang bagian lain dari tubuh dan menimbulkan berbagai infeksi seperti meningitis (radang pada selaput otak), epiglottis (infeksi dan pembengkakan d itulang rawan pada bagian belakang lidah atau di esofagus yang dapat menghambat jalan nafas) dan radang paru-paru (pneumonia). HiB adalah penyakit serius pada anak berusia di bawah 5 tahun. Jika menimbulkan meningitis berulang kali spinal taps diperlukan dan jika menimbulkan epiglottis sekitar 5% pasien anak meninggal meskipun dengan perawatan kesehatan terbaik. Sekitar20-40% pasien anak menyandang konsekuensi jangka panjang seperti pendengaran yang terganggu dan kerusakan otak (residual brain damage) .Kasus HiB di seluruh dunia mencapai jutaan tiap tahunnya dan ratusanribu diantaranya mengakibatkan kematian. Penyakit akibat infeksi bakteri HiB masih merupakan penyebab utama  kematian bayi di negara berkembang,lebih dari 3 juta bayi mengalami infeksi ini di negara-negara dengan pendapatan per kapita yang rendah dan mengakibatkan ratusan ribu nyawa melayang.

Jenis vaksin yang ada di USA (ActHIB dan PedVaxHIB): keduanya adalah vaksin polisakarida (hanya menggunakan bagian dari bakteri sehinggatidak ada kemungkinan menimbulkan infeksi bakteri akibat vaksin).Vaksin umumnya diberikan sebelum usia 5 tahun, namun dalam kondisi tertentu seperti penyakit sickle cell, pengangkatan limpa, danpengobatan kanker tertentu vaksin ini diberikan pada anak di atasusia 5 tahun dan orang dewasa.

Vaksin ini tergolong sangat efektif (95%), sebagai contohnya lebih dari 99% kasus HiB di USA dan dunia berkurang setelah vaksin ini diperkenalkan pada tahun 1987. Efek samping dari HiB tergolong sangatringan. Sekitar 25% anak penerima vaksin akan mengalami kemerahan pada daerah injeksi dan sekitar 5% mengalami demam ringan. Sampai saat ini belum ada efek samping tingkat sedang atau parah teridentifikasi. Pernah ada sedikit kekhawatiran tentang resiko diabetes pada anak di Australia namun bebagai riset telah dilakukandan disimpulkan tidak ada kaitan antara vaksin HiB dan diabetespada anak. Beberapa publikasi di jurnalilmiah  yang membuktikan tidak adanya kaitanantara vaksin dan diabetes tipe 1 antara lain:

a. Black SB, Lewis E. Shinefield HR, et al. 2002. Lack ofAsspciation between receipt of conjugate Haemophilus influenzae typeb vaccine (HbOC) in infancy and risk of type 1 (Juvenile onset)diabetes: long term follow-up of the HbOC efficacy trialcohort.Pediatric Infectious Disease Jurnal 21:568-9.

b DeStefano F, Mullooly JP, Okoro CA, et al.2001. Chilhood vaccination, vaccination timing, and risk of type 1 diabetes melitus.Pediatrics 108:E112.

3. Vaksin untuk melawan Diphteria, Tetanus, dan Pertussis (DtaP/ Diphteria, Tetanus, and acellular Pertussis), dan variasinya

Diphteria adalah infeksi bakteri pada tenggorokan dan hidung dandapat membentuk sebuah membran yang menghalangi jalan pernafasan.Tetanus adalah infeksi bakteri yang dapat terjadi melalui luka yang dalam dan kotor pada kulit dan dengan bertumbuhnya bakteri mereka mengembangkan sebuah racun yang memepengaruhi syaraf dan menghalangi sinyal sinyal tertentu ke otot. Pertussis di sisi lain adalah infeksi bakteri pada pernafasan yang diasosiasikan dengan batuk parah.Perawatan infeksi dipteria dilakukan dengan pemberian antibiotik dan sekaligus perawatan khusus menggunakan antitoxin kuda. Sekitar 3%kasus dipteria menyebabkan kematian meskipun telah dirawat denganperawatan kesehatan kualitas tinggi (hmmm dengan kondisi perawatan kesehatan di Indo berapa % ya??-saya nanya dengan serius ini).

Tetanus merupakan ancaman serius bagi negara negara dengan kondis isanitasi yang kurang baik. Jika tidak ditangani dengan baik, 25%penderita tetanus mengalami kematian. Menurut data WHO sekitar180.000 bayi meninggal dunia saat dilahirkan akibat kondisipersalinan yang kurang higienis pada tahun 2002, dan ratusan ribubayi meninggal akibat tetanus di Afrika tiap tahunnya. Antibodi terhadap tetanus dapat diturunkan dari ibu ke bayi, namun hanya jika sang ibu telah mengembangkan antibodi setelah sang ibu diberikan vaksinasi.

Pertussis atau batuk merejan merupakan masalah kesehatan yang serius di seluruh dunia dengan kemungkinan penularan pada bayi yang sangat tinggi. Pertussis merupakan kasus yang fatal bagi bayi di bawah 6bulan, sekitar 1% dari anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena pertussis meninggal dan lebih dari 20% mengalami pneumonia, seizure(lumpuh atau stroke mendadak), dan kerusakan otak.

Jenis vaksin yang diberikan:DtaP (versi lebih aman dari DTP). Vaksin ini diberikan pada bayi dan balita. Variasi dari vaksin ini adalahTdap yang diberikan pada anak-anak remaja dan dewasa, vaksin DT danTd yang diberikan pada anak-anak berusia kurang dari 7 tahun saa tvaksin pertussis tidak direkomendasikan oleh dinas kesehatan terkait,dan vaksin tetanus saja. Semua vaksin ini kecuali DTP menggunakanbakteri yang telah dimatikan (accelular). Vaksin DTaP dan DT hanya digunakan untuk anak-anak di bawah usia 7 tahun, Td dan vaksintetanus saja direkomendasikan untuk anak usia tujuh tahun ke atas,dan Tdap direkomendasikan untuk orang orang berusia 10 sampai 65tahun.

Vaksin-vaksin ini dikatergorikan sangat efektif (contohnya kurang dari 50 kasus diphtheria di USA per tahun karena tingginya angkavaksinasi untuk penyakit ini di negara tersebut dibandingkan ratusan ribu kasus di negara-negara lain). Efek samping vaksin Td dan DT selain tangan pegal-pegal yang telah dilaporkan. Sedangkan DTaP dilaporkan menyebabkan efek samping ringan, efek samping sedang(tangisan selama 3 jam dengan resiko 1: 1000, seizure sementara: 1:14.000 dosis, demam tinggi 1:16.000 dosis), dan efek samping berat(1:1.000.000 dosis). Dengan jarangnya resiko efek samping berat ini,para ahli sedang meneliti apakah benar ini akibat dari DTaP atau bukan. Sedangkan Tdap dilaporkan mengakibatkan efek samping ringan.

Siapa yang tidak boleh diberikan vaksin-vaksin ini? Anak anak dan orang yang menunjukkan efek samping berat pada dosis pertama vaksin ini. Orang yang sedang tidak enak badan atau sedang sakit serius.Anak anak dengan reaksi alergi sedang dan berat pada DTaP dapat mendiskusikan dnegan dokter mengenai pemberian vaksin DT. Sedangkan orang dengan riwayat Gullain Barre Syndrome (GBS) harus mendiskusikandengan dokter sebelum menerima Tdap. Mengingat pentingnya vaksi nini dan juga resiko efek samping yang telah dijelaskan, silahkan diskusikan dengan dokter anda mengenai pemberian vaksin ini.

4. Vaksin untuk melawan penyakit Polio

Polio merupakan penyakit yang masih ada dan mempunyai kantung-kantung penyebaran di Afrika dan Asia, sedangkan kasus polio di negara maju sudah sangat jarang. Kebanyakan infeksi virus polio tidak menunjukkan gejala apapun, dan 10% di antara infeksi nya menimbulkan demam dan atau radang tenggorokan. Kurang dari 5% kasus menyebabkan meningitis,dan 1% kasus menyebabkan kelumpuhan pada otot tertentu dan hanya 1/3 dari kelumpuhan ini yang dapat disembuhkan secara total. Jika kelumpuhan terjadi pada otot yang terkait pernafasan diperlukan penggunaan ventilator untuk membantu mengatasinya. Jika kelumpuhan terjadi pada lengan atau kaki kemungkinan diperlukan penyangga tangan atau tongkat selama hidup. Sayangnya belum ada pengobatan untukmenyembuhkan kelumpuhan kelumpuhan ini.

Vaksin yang diberikan: Ada dua jenis vaksin polio: oral polio danvaksin polio yang disuntikkan (IPV). Oral polio menggunakan virusyang dilemahkan sehingga ada kemungkinan (walaupun sangat jarang,1:750.000 dosis) terjadinya “full blown paralytic poliomyelitis”. Sementara IPV mendandung virus yang telah dimatikan sehingga tidak ada kemungkinan untuk tertular polio daripenggunaan vaksin IPV ini. Di USA hanya IPV yang diijinkan untukdiberikan sejak tahun 2000 (Bagaimana dengan Indonesia???). Vaksinpolio ini sangat efektif (lebih dari 99%-lihat tulisan saya yangpertama).

Efek samping vaksin polio (IPV): Pegal di sekitar bekas suntikan. Tidak ada efek samping parah yang dilaporkan. Vaksin ini tidak bisa diberikan pada orang yang mengalami reaksi alergi serius pada bahan-bahan vaksin ini pada dosis sebelumnya yang mencakup alergi neomycin,streptomycin, dan polimyxin B. Selain itu orang yang sedang dalam kondisi sakit atau kurang enak badan. Mereka dapat menerima setelah sembuh total dari penyakitnya.

Nahh sudah terlalu panjang tulisan ini dan waktu sudah menunjukkan pukul 00:24, jadi tulisannya saya sambung lagi nanti ya. Cukup sekian nuntuk tulisan ini dan terima kasih buat perhatian yang diberikan. Ini gambar buku-buku yang saya pakai:

NB:Maaf pada tulisan pertama saya memberi keterangan mengenai efektifitas vaksin polio 995 (95% pada dosis pertama dan 100% pada dosis kedua), setelah saya cek lagi efektifitas vaksin polio adalah 99% dan keterangan lanjutan tersebut adalah untuk Vaksin Hep-A. Terima kasih.

December, 25th 2014

Salam hangat dan selamat berlibur dari Blacksburg, ..... :) :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun